Semarang,Gatra.com - Terinfeksinya puluhan tenaga medis di RSUD Moewardi Surakarta ternyata bermula dari salah satu dokter yang diketahui terinfeksi covid-19.
Hal ini sekaligus meruntuhkan statemen dari Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang sebelumnya mengatakan bahwa puluhan nakes tersebut tertular covid-19, saat merayakan pesta wisuda.
"Jadi awalnya ada satu dokter yang sakit. Setelah dites ternyata positif covid-19," ujar Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah Yulianto Prabowo, Senin (20/7).
Kemudian, dokter yang juga mahasiswa yang terinfeksi tersebut berinteraksi dengan bebeapa kolega baik di tempat ia menuntut ilmu, maupun di rumah sakit lain.
"Setelah kita tracing dan lakukan penelusuran, ditemukanlah ada beberapa yang positif baik senior atau juniornya,"jelasnya.
Namun, Yulianto enggan menyebut jumlah pasti berapa nakes yang terinfeksi covid-19 di RSUD Moewardi Solo.
"Tapi yang jelas protokol kesehatan di RSUD Moewardi Surakarta semakin diperketat, baik pada pengunjung, pegawai, nakes ataupun mahasiswa," tegasnya.
Bahkan, katanya, rumah sakit lini pertama penanganan covid-19 di Kota Surakarta tersebut, juga membatasi jumlah mahasiswa atau peserta program dokter spesialis (PPDS) yang menjalani praktik.
“Saat ini mahasiswa yang praktik juga dibatasi jumlahnya, dan secara rutin pula dilakukan penyemprotan disinfeksi di ruangan yang ada di RSUD Moerwadi," paparnya.
Menurutnya, terinfeksinya tenaga kesehatan di rumah sakit, menjadi bukti bahwa mereka ialah salah satu kelompok rentan tertular virus corona.
"ASN dan Nakes adalah kelompok rawan tertular covid-19 karena mobilitas mereka dalam melayani masyarakat. Meskipun memakai alat pelindung diri, tetapi ancaman tertular memang masih ada," pungkasnya.