Blora, Gatra.com - Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) mulai mengeluhkan sejumlah kendala soal penerapan protokol kesehatan dalam melakukan pendataan pemilih yang sudah memasuki hari kelima. Penggunaan sarung tangan plastik misalnya, menyulitkan mereka saat menulis.
"Licin Pak kalau untuk nulis, jadi ya tak lepas. Soale kebesaren, tapi kan ini ada handsanitiser juga, bisa disemprotkan langsung kalau habis bersentuhan dengan pemilih," kata Dian, salah satu PPDP di Kecamatan Blora, Jawa Tengah.
Selain sarung tangan yang licin, sejumlah kendala lain juga dihadapi, di antaranya pemakaian face shield yang justru menganggu penglihatan sehingga pandangan menjadi kabur.
"Enggak biasa aja pake face shield jadi waktu nulis agak kabur, karena kan jadi agak gelap pandangannya," ungkap Dian.
Sementara itu, Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Blora, Syaeful Amri, saat dikonfirmasi tidak mempermasalahkan jika memang sarung tangan dilepas. Namun, petugas tetap diminta menjalankan protokol kesehatan yang telah ada.
"Kalau saat menulis kesulitan bisa dilepas, nanti dipakai lagi. Itu kan hanya untuk menghindari bersentuhan langsung dengan warga, ketika menyerahkan berkas. Nanti bisa diganti dengan hand sanitizer," katanya.
Terkait pengadaan kembali sarung tangan yang lebih standar, Amri mengungkapkan, sudah tidak ada lagi pengadaan baru.
"Ya solusinya sementara seperti itu, saat kesulitan ketika menulis, bisa dilepas. Dan juga kan ada handsanitizer, bisa dipakai juga setelah bersentuhan dengan warga," ujarnya.