Wonosobo, Gatra.com - Pilkada Wonosobo tahun 2020 ini kemungkinan hanya akan ada calon tunggal, menyusul Partai Hanura menyatakan cerai dengan petahana, Eko Purnomo, yang sebelumnya mendaftar sebagai Bacalon Hanura. Saat ini, baru ada satu calon Pilkada Wonosobo yang sudah mengantongi rekomendasi partai, yakni calon bupati Afif Nurhidayat dari PDIP dan M Albar dari PKB.
"Tak ada lagi hubungan politik dengan Eko [Eko Purnomo, Bupati Wonosobo saat ini], selamat tinggal," kata Ketua DPC Partai Hanura Wonosobo, Agus Achmad Muhammad, Minggu (19/7).
Surat tugas dari DPP Partai Hanura yang sudah turun, kata Agus, menyatakan dukungan mereka untuk paslon Afif-Albar yang didukung koalisi gemuk, yakni PDIP, PKB, Demokrat, NasDem, dan PAN. Padahal, pada Februari lalu, Eko Purnomo sempat mendaftar sebagai bacalon bupati lewat Hanura. Namun Agus berkilah, Eko Purnomo bukan bacalon Hanura, sebab ia gugur di tahap pendaftaran.
"Saat mengembalikan formulir pendaftaran tak ada nama wakil bupati. Jadi sudah gugur di tahap administrasi," katanya.
Sebagai bentuk dukungan kepada Afif-Albar, ia memastikan bahwa surat rekomendasi dari DPP Partai Hanura pada paslon tersebut akan turun maksimal akhir bulan ini.
Konsekuensi dari perceraian tersebut, praktis sampai saat ini hanya ada satu paslon yang mengemuka dalam Pilkasa, sebab partai di luar koalisi gemuk, yakni Gerindra, Perindo, dan PPP belum memunculkan nama paslon.
Agus menilai, pilkada dengan calon tunggal yang mungkin terjadi di Wonosobo adalah sah. "Paslon tunggal dibenarkan dalam demokrasi, diperbolehkan konstitusi," tandasnya.