Karimun, Gatra.com - Sejak wabah pandemi Covid-19 ini muncul, jalur keluar masuk luar negeri khususnya Singapura Malaysia ditutup. Ada sekitar 3.991 Pekerja Migran Indonesis (PMI) di Karimun, Kepulauan Riau, pulang ke tanah air.
Pemulangan itu akibat seluruh akses di negara tersebut tutup dan diberlakukannya lockdown.
Sejak pulang ke tanah air, sejumlah PMI tidak memiliki pekerjaan tetap, dan memilih menganggur. Namun ada beberapa diantara mereka membuka usaha sendiri atau berwirausaha.
Bupati Karimun Aunur Rafiq mengatakan ada sekitar 10 PMI yang menjadi pelaku UMKM. Hal itu dilakukan untuk menyambung hidup di tengah pandemi saat ini.
"Kita lihat kemarin di Sungai Ungar Utara ada 10 orang (PMI) yang menjadi pelaku UMKM. Di tempat lain ada yang berjualan sembako, gorengan, jadi mencari pekerjaan seperti itu untuk sementara," kata Rafiq, Sabtu (18/7).
Rafiq menyebut saat ini pemerintah daerah sedang giatnya menggalakan berbagai program pemulihan ekonomi masyarakat, misalnya menumbuhkan kegiatan di kawasan industri tangguh COVID-19. Menurutnya, ini bisa menjadi potensi penyerapan tenaga kerja baru.
Dia meyakini, program ini akan mampu menjadi solusi dalam mempertahankan ekonomi, termasuk menjadi ruang dan kesempatan bagi 2.000 orang pencari kerja di Karimun yang terdata sebelumnya.
Rafiq berharap akses kesempatan masyarakat untuk bekerja di luar negeri segera kembali dibuka, sehingga ekonomi pekerja yang mengandalkan bekerja di negara lain, dapat segera pulih.
"Kita dorong pak Gubernur juga memberikan keyakinan bahwa kita sudah bisa menghadapi dengan tatanan kehidupan baru ini, sekalipun meyakinkan investor luar masih sulit, apalagi memang belum ada izin dari pemerintahan mereka," katanya.