Home Kesehatan Klaster Nakes Dominan, Domisili Nakes Dipetakan dan Diawasi

Klaster Nakes Dominan, Domisili Nakes Dipetakan dan Diawasi

Karanganyar, Gatra.com- Pemetaan domisili tenaga kesehatan (nakes) di wilayah Kecamatan Colomadu dimulai. Wilayah ini paling banyak terdeteksi kasus positif Covid-19 dari klaster nakes.

Camat Colomadu Eko Budi Hartoyo mengaku telah berkoordinasi dengan Puskesmas Colomadu I dan II terkait pendataan dan pemetaan nakes. Cara tersebut memudahkan petugas puskesmas maupun pemerintah desa/kecamatan dalam pemantau perkembangan nakes.

"Jika dia positif Covid-19, maka langsung diimbau isolasi mandiri. Pemberian logistik dan memantaunya. Mereka itu garda terdepan penanganan covid-19, jadi memang harus diperlakukan pantas. Jangan ada stigma negatif atau malah dicibir para tetangga. Kita sampaikan baik-baik bahwa nakes itu sedang menjalani isolasi mandiri," kata Eko kepada Gatra.com di Colomadu, Minggu (19/7).

Hingga Sabtu (18/7), jumlah terkonfirmasi positif Covid-19 di Karanganyar tambah 13 orang. Semuanya nakes. Masing-masing merupakan lima orang dari Rumah Sakit Kasih Ibu, tujuh orang dari RSUD dr. Moewardi, dan satu orang dari RS UNS Solo. Adapun akumulasinya 98 orang terinveksi dengan 4 meninggal dunia dan 51 orang dirawat.

Eko mengakui wilayahnya paling banyak menyumbang data terkonfirmasi positif. Sehingga, ia perlu melakukan tindakan pencegahan. Data terbaru sebaran kasusnya, belasan terkonfirmasi positif Covid-19 tinggal atau ber-KTP di Colomadu meski mereka bekerja di luar kota.

"Enggak ada acara hajatan, kumpul-kumpul hingga rapat RT sekalipun. Imbauan ini secara tertulis sudah saya kirim ke kades agar diteruskan," katanya.
Sementara itu Ketua Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Juliyatmono mengatakan 13 nakes ditelusuri kontak eratnya. Hasilnya, puluhan orang yang berkaitan 13 nakes tersebut akan diswab tes.

"Kalau nakes itu memang semuanya OTG statusnya. Cuma memang langsung dideteksi oleh rumah sakit tempat bekerja masing-masing dan saat ini sudah dirawat di rumah sakit tempat mereka bekerja untuk dikarantina," kata Juliyatmono.

243