Mamuju, Gatra.com - Sekertaris DPD Golkar Kabupaten Majene, Irfan Syarif, menjadi korban pengeroyokan di salah satu lobi hotel di Mamuju, Selawesi Barat (Sulbar), sekitar pukul 04:00 WITA, Minggu (19/7).

Korban dikeroyok saat pulang ngopi di salah satu warkop dan hendak masuk hotel untuk beristirahat. Irfan Syarif dikeroyok oleh orang tak di kenal (OTK) yang berjumlah sekira 10 orang lebih.

Sementara itu, salah satu rekan korban yang juga bekerja sebagai jurnalis, Rahmat Tahir, juga ikut menjadi korban penganiyaan karena hendak melerai perkelahian dan melindungi korban dari serangan segerombolan OTK tersebut.

Irfan mengalami luka sobek di bagian atas mata kiri dan Rahmat mengalami luka memar pada bagian belakang karena terkena tinju berkali-kali dari pelaku pengeroyokan. Kedua korban telah menjalani visum di Rumah Sakit Umum Daerah Mamuju.

Kedua korban pengeroyokan langsung melaporkan kejadian penganiayaan yang menimpanya ke Mapolresta Mamuju. Polisi telah meminta keterangan dari mereka untuk penyelidikan lebih lanjut.

"Saya dipukul dan dikeroyok oleh sejumlah orang saat saya menunggu rekan saya Rahmat menuju hotel. Tanpa basa-basi, sejumlah pelaku langsung melayangkan pukulan hingga mengenai kepala dan saya jatuh ke lantai. Tidak sampai di situ, tendangan para pelaku juga mendarat ke wajah saya sehingga bagian alis kiri saya luka sobek dan berdarah," ungkap Irfan.

Ceceran darah akibat luka sobek yang dialami korban menetes ke baju segaram Partai Golkar yang masih dikenakannya seusai menghadiri musyawarah daerah Partai Golkar Sulbar.

Irfan belum mengetahui motif para pelaku mengeroyoknya dan polisi kini tengah mengumpulkan barang bukti berupa rekaman CCTV untuk penyelidikan lebih lanjut.