Blora, Gatra.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Blora, Jawa Tengah menggelar gerakan Pencocokan dan Penelitian (Coklit) serentak sebagai simbol dimulainya tahapan kegiatan Coklit Pilkada 2020, Sabtu (18/7).
Ketua KPU Blora, M Khamdun, mengatakan, simbolisasi gerakan coklit dilakukan kepada sejumlah tokoh, seperti bupati Blora, ketua DPRD, dan sejumlag tokoh agama. Namun, untuk wakil bupati dan Sekda Blora tidak dapat dijadikan simbolisasi karena berada di luar kota. Keduanya akan menjalani coklit biasa oleh petugas.
"Sosialisasinya dengan cara mencoklit sejumlah tokoh. Untuk level kabupaten kita lakukan kepada bupati, ketua DPRD, ketua PCNU, ketua Muhammadiyah dan ketua BAZNAS. Sedangkan untuk level kecamatan, kita lakukan kepada 5 tokoh setempat," katanya.
Khamdun menerangkan, kegiatan coklit ini digelar serentak se-Indonesia. Setelah kegiatan coklit serentak ini, petugas akan bekerja seperti biasa.
"Setelah hari ini [Sabtu], ya kerja seperti biasa, mau pagi, siang, malam menyesuaikan waktu," terangnya.
Lebih lanjut, Khamdun mengatakan, petugas coklit saat melakukan tugasnya terhadap Bupati Blora, Djoko Nugroho, dan istrinya, Umi Kulsum, mendapat pesan khusus. Menurutnya, Bupati meminta petugas berhati-hati saat bekerja, terlebih masih dalam masa pandemi.
"Saya tadi nemeni ke Pak Bupati. Pesannya kerja penuh kehati-hatian karena ini masa pandemi. Terus untuk petugas yang kemarin reaktif diminta untuk isolasi mandiri, kalau ada gejala, diminta langsung koordinasi dengan Satkes," papar Khamdun.