Home Kebencanaan Pasien Covid-19 Tak Jujur, 5 Tenaga Medis di Tegal Diisolasi

Pasien Covid-19 Tak Jujur, 5 Tenaga Medis di Tegal Diisolasi

Slawi, Gatra.com - Lima orang tenaga medis di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, harus menjalani isolasi mandiri akibat seorang pasien positif Covid-19 yang tidak jujur terkait riwayat kontaknya.

Kelima orang tenaga medis tersebut bertugas di rumah sakit dan puskemas. Mereka terdiri dari satu orang dokter, tiga orang perawat dan satu orang petugas laboratorium.

Juru Bicara Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Tegal, Joko Wantoro, mengatakan, isolasi mandiri yang terpaksa dilakukan lima tenaga medis tersebut bermula dari adanya seorang pasien berinisial NS (9) yang dirawat di rumah sakit dan belakang terkonfirmasi positif Covid-19 setelah dilakukan pemeriksaan swab.

"Keluarga NS tidak jujur terkait riwayat kontak pasien tersebut dengan anggota keluarga lain yang datang dari luar kota," ujar Joko, Sabtu (18/7).

Joko menjelaskan, NS, perempuan warga Desa Dukuh Tengah, Kecamatan Margasari, awalnya mengalami sakit demam, panas, dan nyeri perut pada Senin (29/6) lalu dan diperiksa di Puskesmas Kesambi. Setelah pulang ke rumah, NS tak kunjung sembuh.

Pihak keluarga akhirnya kembali membawa NS ke IGD Puskesmas Kesambi pada Rabu (1/7) sekitar pukul 01.00 WIB dan diterima perawat IGD untuk selanjutnya dilakukan tindakan medis dengan pemasangan infus. Paginya, sekitar pukul 09.00 WIB, atas saran dokter jaga dilakukan pengambilan sampel darah pada pasien NS oleh petugas laboratorium Puskesmas Kesambi.

"Hasilnya ada penurunan trombosit pada pasien NS dengan diagnosa awal demam berdarah," ujar Joko.

Siangnya pada hari yang sama, lanjut Joko, NS dirujuk perawatannya ke RSI PKU Muhammadiyah Singkil, Kecamatan Adiwerna. Keluarga NS juga ikut serta dalam mobil ambulans.

Menurut Joko, sesampainya di RSI PKU Muhammadiyah, ada kecurigaan dari tenaga medis melihat gejala sakitnya NS. Setelah didesak, pihak keluarga akhirnya baru mengakui jika NS pernah kontak erat dengan anggota keluarga yang berprofesi sebagai sopir di luar kota dan rutin pulang ke rumah dua kali sepekan.

"Atas hasil anamnesa tersebut, status pasien NS ditingkatkan menjadi pasien dalam pengawasan (PDP) dan dilakukan pengambilan spesimen swab pada Sabtu (11/7) dan hasilnya terkonfirmasi positif Covid-19 pada Jumat siang (17/7)," ujar Joko.

Menindaklanjuti hasil swab tersebut, Joko mengatakan, penelusuran dan pelacakan dilakukan dan menemukan adanya 12 orang yang sempat kontak erat dengan NS. Dari jumlah itu, lima orang merupakan tenaga medis.

“Untuk langkah penanganan sesuai prosedur terbaru dari Kementerian Kesehatan, seluruhnya langsung kita ambil spesimen swab-nya dan menjalani isolasi mandiri, termasuk tenaga medis yang terdiri dari satu orang dokter, tiga orang perawat dan satu orang petugas laboratorium,” ungkapnya.

Joko menambahkan, kondisi klinis NS sudah membaik. Untuk mencegah infeksi nosokomial di rumah sakit, dokter penanggung jawab pasien memulangkan NS untuk menjalani isolasi mandirinya di rumah.

"Karena kondisi klinisnya sudah baik, NS menjalani isolasi mandiri di rumah di bawah pengawasan tenaga kesehatan Puskesmas dan Satgas Covid-19 desa setempat," ucap Joko.

1064