Jakarta, Gatra.com - Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) memberikan Dana Prioritas Riset Nasional (PRN) kepada Universitas Indonesia senilai Rp9,8 miliar rupiah, dana tersebut juga merupakan alokasi dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Diharapkan UI dapat mempergunakan dana PRN tersebut untuk pembiayaan 11 proposal penelitian dalam kurun waktu maksimum 5 tahun.
Rektor UI, Prof. Ari Kuncoro, mengatakan sangat mengapresiasi dukungan pemerintah atas riset yang dilakukan di perguruan tinggi. Proposal yang diajukan UI antara lain adalah Efektivitas Implantasi Sel Punca Mesenkimal Tali Pusat, Asam Hyaluronat dan Somatotrophin Pada Osteoarthritis Lutut Grade 1 Dan 2 yang diketuai oleh Dr. dr. Andri MT Lubis, SpOT(K) dari Fakultas Kedokteran (FKUI); dan Pengembangan Model Kekeringan untuk Pengelolaan Lahan Pangan berbasis Nexus-Spasial yang diketuai oleh Dr. Muhammad Dimyati, M.Sc dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA UI).
Diharapkan dukungan ini mampu meningkatkan produktivitas riset dalam negeri dan mengoptimalisasi inovasi dan karya maupun produk anak bangsa, Kata Prof. Ari di Jakarta, Sabtu (18/7).
Sementara itu, Wakil Rektor UI Bidang Riset dan Inovasi Prof. Abdul Haris juga menuturkan, bahwa dengan adanya dana penelitian yang di alokasikan ke UI, pihaknya akan denhan segera melakukan riset yang diharapkan bermanfaat bagi Indonesia kedepan.
"Pendanaan ini merupakan kesempatan besar bagi peneliti UI untuk berkontribusi terhadap pembangunan Indonesia di masa depan. Para penerima PRN 2020 diharapkan dapat menghasilkan inovasi tepat guna, bernilai dan berdaya-saing tinggi, serta mengedepankan kemutakhiran atau ultra modern," Jelasnya.
Sebelumnya, Menteri Ristek/ Kepala BRIN Prof. Bambang Brodjonegoro mengumumkan anggara Rp243 miliar telah dipersiapkan untuk mendanai 305 judul penelitian selama tahun 2020-2024. Kemenristek/BRIN juga membuka kesempatan pengiriman proposal untuk Program pendanaan Prioritas Riset Nasional 2020 atau PRN 2020. Program ini diselenggarakan dalam rangka mendukung produksi produk nasional yang berkualitas.
Dalam PRN 2020 terdapat sejumlah fokus, antara lain pangan, energi, kesehatan, transportasi, produk rekayasa keteknikan, pertahanan dan keamanan, kemaritiman sosial-humaniora, seni dan budaya, serta pendidikan.
"Para penerima diharapkan segera memanfaatkan pendanaan yang diterima dan tetap mengedepankan sinergi dalam menghasilkan produk-produk inovasi berkualitas tinggi," ungkapnya.