Solok, Gatra.com – Dalam mendorong pengembangan agribisnis krisan di Kota Solok, Kementerian Pertanian RI (Kementan) mengalokasikan dana untuk pembuatan 4 unit green house untuk pengembangan bunga krisan dengan total dana Rp500 juta serta pengembangan buah durian seluas 50 Ha dengan bibit durian 5.000 batang pada 2020 ini. Keempat green house itu berada di objek Agrowisata Payo, Kelurahan Tanah Garam, Kota Solok, Sumatra Barat (Sumbar).
Kunjungan Direktur Buah dan Florikultura, Direktorat Jenderal Hortikultura Kementan, Liferdi Lukman dalam rencana program pengembangan buah durian di Kota Solok dan pengembangan kawasan Agrowisata Payo, Rabu (15/7), membawa angin segar bagi Pemerintah Kota Solok dalam upaya pengembangan sejumlah wisata di sana.
Menurut Liferdi, kondisi pandemi COVID-19 ini mengharuskan pelaku usaha florikultura untuk lebih kreatif dalam melakukan inovasi. Sesuai arahan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL), meminta seluruh elemen masyarakat untuk bahu membahu mendorong inovasi di bidang pertanian.
Baca Juga: Lumbung Pangan di Jawa, Menhan Dinilai Tak Tepat Urus Pangan
Dalam kunjungan ini Kementan mengapresiasi hal yang dilakukan oleh petani krisan di Kota Solok. Mereka yang saling bersinergi dalam pembibitan bunga krisan hingga tumbuh dan berkembang dengan baik. Adapun pengembangan krisan utama di Sumbar berada di Kota Solok dan Kabupaten Solok
Liferdi juga mengajak para petani untuk menyiasati pemasaran bunga krisan dengan tetap mematuhi aturan social distancing. Selain itu juga memanfaatkan media sosial dalam mempromosikan produk.
"Penjualan dilakukan melalui media sosial secara online dan door to door ke rumah warga. Mereka melayani pemesanan krisan dengan sistem pesan antar, sehingga warga tidak perlu keluar rumah untuk membeli tanaman krisan," katanya.
Baca Juga: Alih Fungsi Lahan Terjaga, Hasil Pertanian Pati Melimpah
Pemerintah Kota Solok (Pemko) hingga saat ini, terus melakukan pengembangan wisata di Kota Solok terutama diobjek Agrowisata Payo, mulai dari penanamam bunga krisan, durian, kakao, dan kopi Robusta Payo.
"Pengembangan ini bentuk upaya kami memperkenalkan objek Agrowisata Payo tidak hanya memiliki keindahan alamnya dan bunga krisan saja, tetapi juga memiliki aneka buah berupa durian, kakao, dan kopi Robusta Payo," terang Wali Kota Solok, Zul Elfian.
Dia berharap seiring berkembangnya objek Agrowisata Payo bisa meningkatkan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kota Solok. Dengan demikian, bisa mencapai target 300.000 wisatawan pada 2020 ini.