Blora, Gatra.com – Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) Pemilu Kabupaten Blora, Jawa Tengah (Jateng) mulai melakukan tugas mencocokkan data pemilih. Mereka bertugas di lapangan dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.
Ketua Komisi Pemilihan Pemilihan Umum (KPU) Blora, M Khamdun mengatakan, ini merupakan hari kedua PPDP bertugas ke lapangan. Dalam bekerja, mereka diwajibkan menggunakan APD kesehatan lengkap yang telah diberikan KPU.
Baca Juga: Jelang Pilkada Gerindra Malah Gaduh di Riau
"SOP-nya dia pakai masker, pakai faceshield, sarung tangan plastik, dan kita bekali hand sanitizer. Kalau bisa tidak masuk ke rumah, cukup di teras rumah saja," ucap Khamdun, Kamis (16/7).
Pada hari pertama bertugas, setiap PPDP minimal harus melakukan pencocokan data pemilih sebanyak 5 Kepala Keluarga (KK). Sehingga selama sebulan bertugas, seluruh pemilih sudah masuk dalam data pemilih.
"Karena begini, kalau TPS itu hanya 500 orang dan sehari PPDP bisa 20 KK, kan pekerjaan itu bisa diselesaikan dengan sangat cepat sebenarnya. Cuma kita tidak setiap saat bisa bertemu orang, apalagi di lingkungan orang sibuk, pulang malam. Padahal, kalau kita kerja malam kan terbatas, apalagi kalau sudah jam 9 malam [bertamu], kan jelas enggak etis," paparnya.
Baca Juga: Bawaslu: KPU Jateng Tak Transparan Coklit Data Pemilih
Hitung-hitungan mereka, misalkan dalam 5 KK ada minimal 4 orang, maka sudah terdata 20 pemilih. Maka, dengan jumlah pemilih 400 orang, waktu satu bulan sebenarnya sangat mencukupi.
Selain itu, pada Sabtu, 18 Juli nanti, KPU juga akan melakukan gerakan Coklit (pencocokan dan penelitian) serentak ke tokoh masyarakat.
"Nanti kita ke rumah Bupati, ketua DPRD, Ketua PCNU, Ketua Muhammadiyah, kita datangi ke rumah untuk didata. Ini nanti juga akan diikuti yang di kecamatan-kecamatan lainnya," pungkasnya.