Surabaya, Gatra.com - Hingga saat ini, Rapid test, PCR (polymerase chain reaction), dan tes cepat molekuler (TCM) menjadi tiga alat yang digunakan untuk mendiagnosa Covid-19. Dari tiga alat tersebut, hanya TCM yang paling dapat diandalkan.

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jawa Timur dr Sutrisno mengatakan, keunggulan TCM adalah durasi diagnosa yang terbilang cukup cepat. Yakni, hanya membutuhkan waktu 50 menit, seseorang dapat langsung didiagnosa apakah positif Covid-19 atau tidak.

"Karena TCM itu hanya 50 menit sudah bisa keluar hasilnya. Sudah confirm dan kualitas yang tidak jauh berbeda dengan PCR," kata Sutrisno usai diskusi tentang penanganan Covid-19 di Surabaya, Jumat (17/7).

Berbeda, lanjutnya, dengan diagnosa Covid-19 dengan menggunakan PCR. Sutrisno menjelaskan, pemeriksaan PCR membutuhkan waktu berhari-hari untuk menyatakan seseorang terjangkit Covid-19 atau tidak.

Begitu pula jika dibanding dengan Rapid test. Meski Rapid test dapat mengeluarkan hasil diagnosa yang bahkan lebih cepat ketimbang TCM, namun hasilnya tidak dapat dipercaya dan tetap memerlukan diagnosa dari dokter.

Karenanya, Sutrisno merekomendasikan TCM sebagai alat yang harus tersedia di fasilitas kesehatan. Sehingga orang yang suspek COvid-19 dapat langsung diperiksa dengan TCM tanpa harus melalui pemeriksaan Rapid test.

Selain itu, lanjutnya, tarif pemeriksaan TCM juga tergolong lebih terjangkau ketimbang PCR. "Kalau PCR, butuh waktu satu hari, bahkan ada yang tiga hari sampai seminggu. Karena running PCR itu complicated," kata Sutrisno.

Ditanya soal ketersedian, Sutrisno menyatakan bahwa alat TCM sudah banyak tersebar di sejumlah fasilitas kesehatan di Jawa Timur. Setidaknya, ada 200 alat TCM yang dapat dimanfaatkan untuk mendiagnosa warga Jawa Timur yang suspek Covid-19.

Hanya, saat ini, masih banyak dari alat-alat TCM tersebut yang kekurangan alat pendukung. Yakni, cartridge. Sutrisno menjelaskan, cartridge pada alat TCM ibarat kotak tinta pada printer.

"Menurut informasi yang saya dapat, cartridge-nya yang masih susah (didapat). Mesin (TCM) ada tapi cartridge-nya susah. Jadi, seperti printer tapi tintanya nggak ada," jelasnya.