Hong Kong, Gatra.com - Perusahaan penerbangan Hong Kong Cathay Pacific mengeluarkan peringatan laba pada Jumat, 17/07, memperkirakan akan menderita kerugian historis sebesar HK$9,9 miliar (US$1,3 miliar) pada paruh pertama tahun 2020 karena gulungan dari pandemi Coronavirus. Demikian AFP, 17/07.

"Grup akan mencatat kerugian bersih yang diatribusikan kepada pemegang saham sekitar HK$9,9 miliar, yang dibandingkan dengan laba bersih dengan pemegang saham sebesar HK$1,3 miliar untuk periode yang sama pada 2019," kata maskapai itu dalam sebuah pernyataan.

Seperti maskapai penerbangan di seluruh dunia, Cathay telah limbung oleh mengeringnya jumlah penumpang internasional selama pandemi. Dalam pernyataan Jumat, Cathay mengatakan, jumlah penumpang Juni turun 99,1 persen YoY.

"Lanskap penerbangan internasional masih sangat tidak pasti dengan pembatasan perbatasan dan tindakan karantina masih berlaku di seluruh dunia," kata kepala pelanggan dan pejabat komersial Ronald Lam dalam pernyataan itu.

Dia menambahkan ada sedikit peningkatan dalam jumlah penumpang transit setelah pelonggaran pembatasan di bandara Hong Kong tetapi mereka "belum melihat tanda-tanda perbaikan signifikan yang segera".

Pemerintah Hong Kong datang untuk menyelamatkan Cathay awal tahun ini dengan rencana rekapitalisasi HK$39 miliar (US$5 miliar).

Pemimpin Cathay Patrick Healy menggambarkan bailout sebagai satu-satunya cara untuk menyelamatkan maskapai dari kehancuran. Pemegang saham menyetujui rencana tersebut pada Senin.

Dalam proposal tersebut, Cathay akan mengumpulkan sekitar HK$11,7 miliar dalam rights issue berdasarkan tujuh saham hak untuk setiap 11 saham yang ada, sementara saham preferen akan dijual kepada pemerintah melalui Aviation 2020 seharga HK$19,5 miliar dan waran sebesar HK$1,95 miliar, tergantung penyesuaian. Aviation 2020 juga akan diizinkan untuk mengirim dua "pengamat" untuk menghadiri pertemuan dewan.