Home Ekonomi Bupati Temanggung Minta PT Djarum Beli Tembakau Petani

Bupati Temanggung Minta PT Djarum Beli Tembakau Petani

Temanggung, Gatra.com – Menjelang panen raya tembakau, Pemerintah Kabupaten Temanggung terus berupaya mengawal jalannya industri ini dari hulu hingga ke hilir. Terlebih di masa pandemi COVID-19 ketika semua sektor perekonomian terdampak, sehingga perlu langkah-langkah cermat. Untuk keperluan itu, Bupati Muhammad Al Khadziq dan Wakil Bupati Heri Ibnu Wibowo menggelar diskusi terkait pembelian tembakau petani dengan perwakilan dari PT Djarum Kudus di Rumah Dinas Pendapa Pengayoman.

Pemda mengajak pelaku industri, khususnya PT Djarum, untuk bersama-sama menjaga hubungan baik dengan masyarakat yang sebenarnya sudah berlangsung sejak puluhan tahun lampau. Jangan sampai gara-gara COVID-19 hubungannya menjadi rusak agar Temanggung tetap tentram dan aman.

Baca Juga: Petani Tembakau Curhat ke DPR RI Soal Pungutan Cukai

"Untuk kepentingan itu, maka perlunya diskusi langkah apa yang harus dilakukan soal harga tembakau. Kita mohon harga tetap bagus sesuai dengan kualitas kita yang memang bagus. Soal mekanisme pembelian, monggo diatur biar aman COVID-19, tapi juga jangan sampai mengganggu keseimbangan supply and demand (penawaran dan permintaan). Kalau penyerapannya lambat, maka yang terjadi pasti harga di tingkat petani jadi turun," katanya, Rabu (15/7) malam.

Wakil Bupati menuturkan, masa panen raya tembakau akan menjadi tolok ukur ekonomi di Kabupaten Temanggung. Sebelumnya hasil pertanian bawang tidak laku, cabai tidak laku, terlebih adanya COVID-19 sehingga perekonomian masyarakat Temanggung semakin terpuruk. Maka pihaknya berharap sektor pertembakauan menjadi harapan kebangkitan perekonomian.

"Tembakau menjadi salah satu andalan terakhir tahun ini. Bantuan-bantuan dari pemerintah ada JPS, BLT, itu kalau untuk keluarga masih kurang. Maka tahun ini sangat berharap dari Djarum Kudus harapan kami minimal seperti tahun kemarin [penyerapannya]. Apalagi kalau tahun ini hasilnya lebih bagus, maka iso nggo tombo teman-teman petani khususnya," tambah dia. 

 Baca Juga: Bangkitkan Ekonomi Pasca Pandemi Ini Tumpuan Temanggung

Senior Manager PT Djarum, Iskandar menuturkan, karena keadaan saat ini semua pihak harus bisa saling memahami. Dikatakan, sejak 2009 hingga 2014 industri tembakau nilainya tumbuh dari Rp298 miliar menjadi Rp352 miliar. Tapi setelah 2014, terjadi penurunan, dan kembali meningkat sejak 2019 menjadi Rp300-an miliar.

Namun diakuinya saat ini penurunan itu sudah terjadi bahkan sebelum ada pandemi COVID-19. Ini aibat terbitnya Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 152/PMK.010/2019 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 146/PMK.010/217 tentang Tarif Cukai Hasil Tembakau. Saat ini penggunaan tembakau di Indonesia sudah mengerucut. Untuk jenis kretek hanya tinggal di Temanggung, Madura, dan Lombok.

"Adanya PMK itu akan berpengaruh di hulunya di kalangan petani, maka harus saling menjaga bagaimana bisa diterima petani tapi juga bisa diterima perusahaan. Rencana pembelian 4.000 ton, tapi dalam praktiknya bisa lebih dari itu. Untuk harga tergantung pasar. Maka diharapkan kemurnian dan keaslian tembakau Temanggung dijaga, karena rokok semakin sedikit berarti orang membeli akan lebih berhati-hati," ujarnya.

 

429