Yogyakarta, Gatra.com - Perhimpunan biro wisata, Association of The Indonesian Tours & Travel Agencies (Asita), Daerah Istimewa Yogyakarta, telah menyiapkan paket-paket wisata di masa awal adaptasi kebiasaan baru. 

 

Ketua Asita DIY, Udi Sudiyanto, mengatakan paket wisata itu menyasar wisatawan domestik. "Mereka kan pada suka kuliner. Artinya ketika berkunjung ke suatu destinasi kami carikan lah makanan khas di mana mereka berkunjung," katanya, Kamis (16/7). 

 

Udi mengatakan, Asita DIY akan lebih fokus menjual paket wisata sesuai tren. "Fokus kami ke outdoor activity dahulu. Trennya kan seperti itu. Kemudian mereka juga lebih suka small group atau family, tidak grup besar," ucapnya. 

 

Soal harga, Udi menyebut tarif paket wisata itu sebetulnya sama seperti tarif sebelum pandemi Corona, meski terasa lebih mahal. "Misal mobil biasanya diisi empat sampai enam orang, tapi sekarang hanya tiga orang. Otomatis terasa lebih mahal, tapi sebetulnya sama saja," katanya. 

 

Udi menyatakan, wisatawan akan mendapatkan nilai tambah dari layanan itu, seperti pemberian dua masker gratis per hari serta tersedianya hand sanitizer. "Mobil juga kami lap dengan disinfektan. Jadi sebetulnya mereka mendapat nilai tambah," ucapnya. 

 

Udi mengatakan, Asita DIY telah melakukan simulasi penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Menurutnya, pelayanan wisata akan mengurangi kontak fisik. "Misalnya reservasi menggunakan Google form, kemudian registrasi memakai barcode," kata dia. 

 

Menurut Udi, paket wisata itu belum dipromosikan secara besar-besaran karena tergatung kesiapan pengelola wisata.

 

"Permasalahan yang dihadapi, teman-teman di destinasi bagaimana. Ketika destinasi sudah siap dengan protokol kesehatan, langkah antisipasi penyebaran Covid-19, dan siap monitoring serta evaluasi terhadap SOP (standard operating procedur), ya kami bisa lakukan (jual paket)," ucapnya.