Jakarta, gatra.com - Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) mengapresiasi program Forum Pengawas Vokasi atau Rumah Vokasi yang diinisiasi Kementerian Pendidikan dan Kebudyaan (Kemendikbud). Namun, APINDO mengharapkan fokus dari program tersebut bukan hanya di soal vokasionalnya saja, namun juga pada penciptaan lapangan pekerjaan.
Ketua Umum APINDO, Hariyadi Sukamdani, menuturkan, berdasarkan pengalaman APINDO dan KADIN saat menginisiasi Program Pemagangan Nasional bersama Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) Sejak 2017, masalah yang ada di lapangan adalah kurangnya serapan lulusan Vokasi ke dunia kerja.
"Jadi di job creation-nya ini yang tidak berjalan sesuai rencana. Evaluasi kami, yang terserap itu kurang dari 15%, dari 189 ribu peserta program pemagangan nasional tadi. Jadi, ini memang pekerjaan yang berat di kita itu di lapangan pekerjaan yang masih minim," kata Hariyadi dalam telekonferensi pers daring, Rabu (15/7).
Meskipun begitu, Hariyadi tetap gembira karena melalui program Forum Pengarah Vokasi Kemendikbud adalah bukti dari upaya pemerintah memperkuat sektor vokasi. Hal itu pun yang dinilainya sejalan dengan misi pihaknya, yaitu secara aktif dalam mengembangkan vokasi, termasuk mengiring adanya pilot project sebagai mitra pendidikan di wilayah yang disepakati untuk pembentukan lembaga serupa di daerah.
"APINDO juga mendorong keterlibatan leading company di masing-masing sektor dan untuk memastikan bahwa dukungan vokasi ini bisa berjalan, perlu adanya tempat praktik sebagai playground. Melalui dual system bisa menjadi jembatan solusi untuk vokasi yang lebih baik," katanya.
Sementara itu, hal serupa disampaikan Ketua Umum Kadin Indonesia, Rosan Roeslani. Menurutnya, dunia usaha sudah pasti menyambut baik kolaborasi antara Kemendikbud dan dunia usaha terkait "pernikahan massal" vokasi dengan industri. Menurutnya, akselerasi pendidikan vokasi menjadi penting sebagai sarana peningkatan kemampuan dan produktivitas tenaga kerja ke depan.
"Kita bisa produksi tenaga kerja yang bukan hanya siap kerja, tapi juga siap pakai. Dan dalam hal ini, tentunya dari semua penmangku kepentingan berkerja sama. Dari dunia usaha, pemerintah, akademik, dan seluruh lainnya dalam rangka kita meningkatkan kemampuan tenaga kerja ke depan," kata Rosan.
Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim, mengatakan bahwa Forum Pengarah Vokasi diharapkan bisa menjadi jembatan dalam "pernikahan massal" antara vokasi dan industri.
"Forum ini dibentuk untuk menjadi jembatan-jembatan antara industri, masing-masing sektor industri dan Kemendikbud, Ditjen Vokasi, dan unit Pendidikan Vokasi. Forum pengarah vokasi ini adalah suatu jembatannya, karena harus SDM di industri lagi yang memberikan pengarahan kepada kita," ujarnya.