Solo, Gatra.com – Salah satu klaster yang penularannya cukup masif di kota Solo yakni klaster Tahu Kupat yang berjualan di samping RS Kasih Ibu Solo. Dari total 60 orang hasil tracing yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, seperempatnya dinyatakan positif Covid-19.
”Dari pedagang tahu kupat itu ada penambahan enam orang. Sebelumnya sudah ada sembilan orang yang dinyatakan positif,” ucap Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo Siti Wahyuningsih saat dihubungi via telepon, Rabu (15/7).
Pasca melakukan penelusuran pada pedagang tahu kupat tersebut, ada 60 orang yang diambil sampel untuk uji swab polymerase chain reaction (PCR). Sebagian sampel hasilnya keluar Selasa, kemarin. Dari 48 sampel yang hasilnya sudah keluar dinyatakan Sembilan orang positif covid-19. Lalu sisanya baru keluar hasilnya pada hari ini. ”Hasil terakhir dari 12 sampel tersisa, separuhnya atau enam orang dinyatakan postif,” ucap Siti.
Dirinya mengakui angka positivity rate dari klaster Tahu Kupat ini cukup tinggi. Sebab dari 60 sampel yang diuji, seperempatnya dinyatakan positif. ”Prosentase penularannya mencapai 25 persen,”ucapnya.
Penularan ini tidak hanya terjadi pada warga Solo saja. Selain keluarga, ada pedagang di samping warung tahu kupat, petugas keamanan RS Kasih Ibu, hingga tukang becak yang setiap harinya mangkal di warung tersebut dinyatakan positif covid-19.
”Dari 60 sampel ini ada yang domisilinya di Karanganyar, Boyolali, Sragen dan Sukoharjo. Untuk daerah di luar Solo kami koordinasi dengan DKK dari kabupaten sekitar,” ucapnya.
Selain enam penambahan dari klaster tahu kupat, hari ini Pemkot Solo mencatat penambahan kasus positif covid-19 tertinggi. Dalam sehari ada 29 penambahan kasus. ”Jadi totalnya sampai saat ini ada 100 kasus positif covid-19 di Solo,” ucap Ning.