London, Gatra.com – Perusahaan rumah mode Inggris, Burberry Group Plc mengatakan akan memangkas 500 pekerjaannya secara global sebagai langkah pengurangan biaya pasca lockdown Covid-19, yang menyebabkan terjadinya penjualan turun hampir setengah penjualan dalam kuartal terakhir.
Burberry menyebut penjualan ritel turun 45 persen pada kuartal tersebut dan memperkirakan pandemi akan terus mengganggu kinerja pada periode saat ini. Akibat COVID-19 mendorong butik-butik mewahnya di seluruh dunia juga akan ditutup.
Bloomberg News melaporkan Rabu (15/7), saham Burberry turun sebanyak 6,7 persen pada Rabu pagi di London.
Pemutusan hubungan kerja (PHK) tersebut mencakup 150 posisi kantor di Inggris, atau sekitar 4 persen dari jumlah karyawan di perusahaan di Inggris, tersebut.
Burberry saat ini mempekerjakan sekitar 10.000 di seluruh dunia. Produsen bermerek mewah ini juga merencanakan penghematan sebesar 55 juta pound ($69 juta) di atas target 140 juta pound sebelumnya.
Seharis sebelumnya dilaporkan bahwa Burberry merencanakan reorganisasi yang akan mencakup pengurangan pekerjaan di kantor pusat.
Perusahaan mengumumkan minggu lalu bahwa mereka akan mengkonsolidasikan penawarannya di siap pakai, aksesoris dan sepatu dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas produknya. Reorganisasi ini adalah bagian dari rencana yang dibuat oleh Chief Executive Officer Marco Gobbetti, yang urgensinya telah berkembang akibat pandemi coronavirus.
"Kami fokus pada produk dengan perubahan reorganisasi yang telah diumumkan minggu lalu," Chief financial officer, Julie Brown.
Dikatakan bahwa pengurangan pekerjaan di Inggris tidak akan berdampak pada tim ritel atau pabrik.