Cilacap, Gatra.com – Pemerintah Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah bersiap menyalurkan Jaring Pengaman Ekonomi (JPE) atau bantuan sosial untuk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang terdampak pandemi Covid-19. Ini dilakukan untuk menstimulus agar UMKM kembali menggeliat pada era penerapan normal baru.
Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Cilacap, Umar Said mengatakan, JPE adalah program bantuan untuk menstimulus kegiatan ekonomi di tingkat UMKM. Pasalnya, pada pandemi Covid-19 banyak UMKM yang terdampak dan bahkan gulung tikar.
Bantuan berupa bahan baku produksi. Pada tahap kedua JPE lalu, sebanyak 87 UMKM yang bergerak dalam komoditas makanan menerima bantuan sosial bahan baku berupa tepung, telur, minyak dan bahan baku lainnya.
“Bantuan disesuaikan dengan produksi UMKM-nya,” kata Umar.
Umar mengatakan, JPE ini penting untuk kembali menggerakkan kegiatan ekonomi. Pasalnya, Cilacap dikenal sebagai salah satu pusat UMKM. Sejumlah komoditas asal Cilacap sudah dikenal hingga luar daerah. Salah satunya sale pisang.
“Kalau dilihat sekarang sudah mulai menggeliat. Mudah-mudahan kondisi perekonomian cepat pulih,” ucapnya.
Umar mengemukakan, selain problem bahan baku, UMKM Cilacap hingga saat ini juga masih berhadapan dengan terbatasnya transportasi. Selain itu, masih banyak kota-kota besar yang kegiatan sosial ekonominya belum pulih. Padahal, sebagian besar produk Cilacap dikirimkan ke wilayah tersebut.
Selain program stimulus berupa bantuan bahan baku, Pemkab Cilacap juga menggandeng perbankan untuk mengucurkan kredit berbunga rendah untuk UMKM. Sementara ini, ada dua bank yang sudah berkoordinasi, yakni Sinarmas dan BNI.
“UMKM juga tidak punya modal untuk kembali kegiatan. Kami menggandeng perbankan. Bunganya lebih rendah dari kredit biasa,” ujarnya.