Home Ekonomi Pacu Ekonomi Jateng, Ganjar Minta KIK Segera Beroperasi

Pacu Ekonomi Jateng, Ganjar Minta KIK Segera Beroperasi

Semarang, Gatra.com- Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo meminta Kawasan Industri Kendal (KIK) segera beroperasi untuk menopang kebangkitan ekonomi. Menurut Ganjar, KIK yang telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) memiliki potensi besar dalam peningkatan ekonomi di Jateng.

“Ada perhatian besar dari pemerintah pusat kepada Jateng, khususnya dalam pengembangan industri perlu direspon cepat. Maka, saya minta peluang ini ditangkap dengan melakukan percepatan-percepatan operasional KIK,” katanya seusai melakukan rapat dengan anggota Dewan Kawasan Ekonomi Khusus membahas berbagai persoalan, Selasa (14/7).

Rapat digelar secara tertutup di Kantor Gubernur Jateng dihadiri Ketua Dewan Nasional Kawasan Ekomomi Khusus, Wahyu Utomo.

Dalam rapat tersejut, lanjut Ganjar, sejumlah persoalan yang muncul dibahas. Persoalan yang ada kebanyakan adalah kelengkapan sarana prasarana penunjang, seperti belum ada air. “Airnya masih nunggu tender, maka dicoba fasilitasi dengan sumur dalam dan itupun terbatas agar bisa segera jalan,” ujarnya.

Persoalan lainnya, adalah belum adanya administrator yang mengelola Kawasan Industri Kendal sehingga perlu didorong segera terisi jabatan tersebut. Percepatan-percepatan dalam penataan ekonomi di Jateng diperlukan saat ini agar bisa segera bangkit pascapandemi Covid-19. “Perhatian besar dari pemerintah pusat kepada Jateng dalam pengembangan industri cukup besar sehingga perlu percepatan-percepatan,” kata Ganjar

Sementara, Ketua Dewan Nasional KEK, Wahyu Utomo menyatakan, ekonomi nasional akan mengalami kontraksi cukup besar pada 2020. Guna mencegahnya, maka diperlukan upaya-upaya agar tidak terjadi resesei, salah satunya pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus. Kawasan ini akan memunculkan kegiatan ekonomi cukup besar, investasi tinggi, meningkatkan daya saing serta menyerap banyak tenaga kerja.

“Berharap agar KEK di Kawasan Industri Kendal segera beroperasi. Beberapa problem yang belum selesai harus didorong dan dilakukan percepatan,” ujar Wahyu.

188