Temanggung, Gatra.com - Badai pandemi yang telah memporak-porandakan sektor perekonomian juga dirasakan di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Namun demikian, dengan mulai melandainya kasus Covid-19 pemerintah setempat optimis bisa melalui masa sulit ini, dengan bertumpu pada komoditas pertembakauan.
Wakil Bupati Heri Ibnu Wibowo mengatakan, pertanian tembakau sebagai komoditas andalan Kabupaten Temanggung diharapkan dapat membangkitkan perekonomian. Selama ini jika hasil panen bagus pihak pabrikan membeli dengan harga tinggi maka dampaknya cukup signifikan, sebab efek domino dari panen raya tembakau bisa dirasakan semua sektor.
"Pemulihan ekonomi pasca pandemi salah satu tolok ukur kita adalah pada masa panen raya tembakau ini, kita akan berusaha semaksimal mungkin. Kondisi Temanggung yang sudah mendekati baik ini, insya Allah akan mendukung tata niaga tembakau,"katanya Selasa (14/7).
Untuk memastikan tembakau petani terbeli oleh industri, Bupati Muhammad Al Khadziq dan Wakil Bupati Heri Ibnu Wibowo bersama perwakilan petani bahkan sudah berkunjung langsung ke pusat pabrik rokok PT Gudang Garam di Kediri Jawa Timur pada Senin (13/7). Pihak pabrikan menyambut baik dan berjanji akan tetap membeli tembakau petani Temanggung.
"Tembakau tetap akan dibeli dan tembakau Temanggung yang akan didahulukan atau menjadi prioritas. Karena pandemi ini memang pembelian dari Gudang Garam akan ada penurunan pembelian untuk tonasenya sekitar 20 persen. Namun walau ada penurunan, sepanjang masyarakat Temanggung hanya mengerjakan tembakau Temanggung akan terserap, syaratnya jangan melakukan impor. Adapun untuk sektor UMKM Pemkab Temanggung sampai saat ini masih melakukan pendataan,"katanya.
Bupati Muhammad Al Khadziq menyebut, pada tahun 2019 omzet dari sektor perdagangan tembakau di Temanggung telah menyumbang sebanyak Rp 4 triliun per musim panen. Jumlah ini dua kali lipat dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Temanggung yang hanya berkisar Rp 2 triliun. Tingginya omzet ini secara logika seharusnya petani tembakau bisa sejahtera.
Masyarakat Temanggung sendiri 70 persennya adalah petani, tapi memang dalam beberapa tahun terakhir saat musin panen tiba marginnya masih sangat minim. Jika panen membaik seperti pada tahun 2011 perputaran uang per hari di Kabupaten Temanggung bisa mencapai Rp 100 miliar per hari. Harga per kilogram tembakau pun bervariatif tergantung kualitas misal untuk grade D ke atas bisa lebih dari Rp 100 ribu, bahkan grade F ke atas jenis tembakau srintil bisa dihargai Rp 300 ribu hingga Rp 1 juta per kilogramnya.
Bupati menuturkan dalam kunjungannya ke PT Gudang Garam di Kediri ditemui Direktur Utama Susanto, ia meminta agar di masa pandemi ini jangan sampai menganggu hubungan yang dengan petani. Jangan sampai isu covid dijadikan alasan pabrik untuk menekan harga tembakau, dan jangan sampai ada pihak yang sengaja memainkan isu covid untuk mencari keuntungan sepihak, karena nanti yang paling dirugikan adalah kalangan petani.
"Mereka berkomitmen untuk menjaga hubungan baik dengan petani kita. Tidak akan mengambil keuntungan sesaat dengan memanfaatkan isu covid, mereka lebih menjaga hubungan baik jangka panjang dengan kita. Tapi memang ada penurunan pembelian karena dampak covid dan kenaikan cukai rokok, namun dalam penurunan pembelian akan dimaksimalkan untuk mengutamakan tembakau asli dan murni Temanggung,"katanya.
Untuk keperluan transaksi jual beli di gudang-gudang pabrikan PT Gudang Garam yang ada di Temanggung, pemerintah siap memberikan bantuan dan asistensi agar proses pembelian tembakau di perwakilan Gudang Garam di Temanggung dapat berjalan lancar. Bupati menawarkan jika diperlukan siap mengirimkan petugas medis dan gugus tugas covid untuk membantu. Hal yang sama juga akan dilakukan ke perwakilan pabrikan lain jika memang diperlukan.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Temanggung Masrik Amin Zuhdi, menyebut di masa pandemi ini areal tanaman tembakau turun sekitar 4.600 hektare dibanding tahun 2019, yakni dari 18.700 hektare menjadi 14.100 hektare. Produktivitas rata-ratanya adalah 0,7 ton per hektare sehingga produksinya bisa mencapai 9.800 ton. Untuk serapan selama ini setiap tahun paling besar dari PT Gudang Garam rata-rata 8.500 ton dan PT Djarum 4.500 ton.