Slawi, Gatra.com - Kegiatan Masa Pengenalan Siswa Baru (MPLS) secara tatap muka yang sempat digelar di SMA di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah mendadak dihentikan karena kekhawatiran penyebaran Covid-19. Sedangkan di tingkat SD dan SMP masih tetap berjalan.
Kepala SMAN 1 Slawi Mimik Supriyatin mengatakan, kegiatan MPLS tatap muka untuk 317 siswa baru yang rencananya digelar selama tiga hari dihentikan meski sempat berlangsung sejak Senin (13/7).
"Mulai tanggal 14 Juli MPLS yang telah terjadwalkan secara tatap muka dihentikan dan digantikan MPLS secara daring," kata Mimik, Selasa (14/7).
Penghentian itu setelah sekolah menerima Surat Edaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah Nomor 443.2/07337 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) Tahun Pelajaran 2020/2021 Pada Satuan Pendidikan SMA, SMK, dan SLB di Provinsi Jawa Tengah.
Dalam edaran itu disebutkan terhitung mulai tanggal 14 Juli 2020 MPLS yang telah terjadwallkan secara tatap muka dihentikan, dan digantikan dengan MPLS secara daring karena mempertimbangkan kondisi terkini penularan dan penyebaran Covid-19 masih pada tingkatan yang mengkhawatirkan.
Menurut Mimik, pihaknya memahami kekhawatiran penyebaran Covid-19 yang menjadi pertimbangan MPLS tatap muka dihentikan. Sebab meski selama MPLS di sekolah protokol kesehatan diterapkan secara ketat, tidak menutup kemungkinan ketika berangkat maupun siswa berisiko tertular Covid-19.
"Saya pribadi sangat memahami kekhawatiran tersebut. Karena ketika masuk sekolah tertata rapi, tapi sebelum masuk kita tidak tahu. Kita sudah mengimbau semua anak diantar, Alhamdulilah kalau SMAN 1 Slawi semua dianter. Tetapi ketika pulang tidak semua sekolah bisa sampai mereka dijemput lagi," ujar Mimik.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tegal Akhmad Wasari memastikan kegiatan MPLS tatap muka di tingkat SD dan SMP tetap berjalan sesuai jadwal, yakni digelar selama satu pekan.
"Yang dihentikan yang provinsi, SMA dan SMK. SD dan SMP tetap MPLS tatap muka. Di Kabupaten Tegal hanya dua desa yang ada ODP (orang dalam pengawasan). Sekolah di dua desa itu saya off. Yaitu Desa Gembongdadi, Kecamatan Talang, dan Desa Karanganyar, Kecamatan Pagerbarang," ujar Wasari, Selasa (14/7).
Menurut Wasari, pelaksanaan MPLS tatap muka di SD dan SMP untuk memberi kesempatan kepada sekolah menyampaikan teknis pembelajaran secara daring kepada para siswa baru. Pelaksanaannya juga tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
"Selain pengenalan lingkungan sekolah, MPLS ini juga sebagai persiapan pembelajaran daring karena setelah satu minggu sekolah off. Sampai hari ini tim monitor termasuk DPRD belum menemukan ada komplain atau laporan. Semua masih berjalan sesuai rambu-rambu. Karena kalau ada yang melanggar langsung kita off," ujarnya.