Pekanbaru, Gatra.com - Partai Golkar Riau menyatakan penunjukan Adi Sukemi sebagai bakal calon bupati Kabupaten Pelalawan berdasarkan penilaian objektif. Hal itu diungkapkan Wakil Ketua Pemenangan Pemilu DPD I Partai Golkar Riau, Ikhsan.
Asal tahu saja, status Adi Sukemi sebagai bakal calon bupati Pelalawan sempat menuai sorotan. Sebab, Adi Sukemi merupakan anak dari Bupati Kabupaten Pelalawan, H.M Haris. Haris sendiri merupakan Ketua DPD II Partai Golkar Pelalawan, hal ini menguatkan kesan politik dinasti di Kabupaten Pelalawan.
Menurut Ikhsan, Adi merupakan seorang kader Partai Golkar yang telah teruji di Kabupaten Pelalawan. Ini ditandai dengan posisi yang bersangkutan sebagai Ketua DPRD Kabupaten Pelalawan 2019-2024.Posisi politik itu kata Ikhsan pertanda yang bersangkutan memiliki nilai untuk diusung.
"Apakah ini anak bupati atau istri bupati, tentu tidak. Pertimbangan kita pada elektabilitas calon kita, dan kedua dia kader kita," jelasnya kepada Gatra.com, di Pekanbaru Selasa (14/7).
Sebelumnya, dugan politik dinasti juga menguat di pilkada Indragiri Hulu (Inhu) . Di kabupaten tersebut Partai Golkar mendukung Rezita sebagai bakal calon bupati. Rezita, diketahui istri dari Bupati Inhu, Yopi Arianto. Yopi sendiri merupakan Ketua DPD II Partai Golkar Inhu.
Ikhsan menambahkan penunjukan bakal calon bupati untuk Kabupaten Pelalawan dan Kabupaten Inhu, juga karena besarnya peluang menang di kedua wilayah tersebut. Oleh sebab itu ia menampik, penunjukan Adi dan Rezita lantaran faktor famili semata.
"Prosesnya itu kan ada penjaringan, kemudian setelahnya survei internal. Nah, kita pertimbangkan elektabilitas dan statusnya kader atau tidak. Siapa pun dia kalau elektabilitasnya tinggi kita dukung apalagi kader," ujarnya.