Palemabang, Gatra.com – Gubernur Sumsel, Herman Deru memimpin langsung rapat persiapan tuan rumah piala dunia U-20 sebagai bentuk keseriusan mensukseskan ajang bergengsi tersebut. Berbagai persiapan pun dicek dan terus dilaksanakan mulai dari kelayakan stadion, keamanan, kenyaman, keindahan dan fasilitas pendukung lainnya. Ia berkeingin penyelenggaraan piala dunia u-20 ini harus berjalan sukses.
"Saya berkepentingan langsung memimpin rapat, sebagai keseriusan kita (Provinsi Sumsel bersama Kota Palembang) berjuang menjadi salah satu tuan rumah piala dunia u-20,"katanya, usai rapat di Bina Praja, (13/7)
Pada September nanti, FIFA datang langsung ke Palembang guna melihat kelayakan Stadion Jakabaring dalam menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Herman Deru berkeinginan agar stadion ini menjadi prioritas sebagai tempat pembukaan atau penutupannya.
"Kalau saya ingin kita ini tiga-tiganya, iya itu prioritas, pembukaan dan penutupan. Tidak tiga-tiganya paling tidak dua atau satu, ini bukti kita serius menjadi host dari piala dunia sehingga menjadi sorotan dunia," ungkapnya.
Dengan waktu tinggal dua bulan ke depan, ia meminta Pemprov Sumsel, Kota Palembang dan instansi terkait lainnya untuk bekerjasama dan bekerja lebih ekstra dalam event besar ini."Bicara pra september tinggal waktu 2 bulan, tentu tidak butuh kerja keras saja namun butuh kerja ektra keras," katanya.
baca juga : https://www.gatra.com/detail/news/483186/olahraga/piala-dunia-u20-herman-deru-kami-paling-siap-setelah-gbk
Di rapat tersebut, ia juga meminta dual hal yang harus diperhatikan diantaranya faktor ekternal dan internal. "Untuk ekternal semua elemen harus bertanggung jawab untuk dapat menyuskeskan kegiatan ini, baik dari keindahan, keamanan, kenyamanan dan lainnya, dan faktor internal, apa yang dibutuhkan dalam penyelenggaraan event sebesar ini," tuturnya.
Dia juga ingin pada rapat selanjutnya, tidak ada rapat lanjutan lagi. "Kita sudah perencanaan terakhir. Saya ingin ini penyelenggaraannya sempurna. Kita ingin sukses penyelenggaraan. Saya juga minta ada jadwal yang jelas untuk kita mengevaluasi kemajuan. Bila perlu hari perhari, tidak perlu di ruangan ini namun bisa di Jakabaring. Karena waktu tinggal 2 bulan," pungkasnya.