Semarang,Gatra.com - Meskipun masuk dalam zona merah, SMKN 7 Kota Semarang nekat melaksanakan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) secara tatap muka pada tahun ini.
Kepala SMKN 7 Semarang, Samiran mengatakan pihaknya nekat melaksanakan MPLS secara tatap muka lantaran pelaksanaan MPLS secara daring tidak memungkinkan untuk dilakukan.
"Kalau masa-masa MPLS untuk siswa baru secara daring memang susah dilaksanakan ya, karena siswa baru kan butuh dikenalkan oleh sekolah, guru, kurikulum, bengkel kerja, dan lain sebaginya secara langsung," ujarnya saat ditemui Gatra.com di lokasi, Senin (13/7).
Meski demikian, pihaknya menerapkan protokol kesehatan yang cukup ketat dalam masa pengenalan sekolah tahun ini.
"Kami sediakan 40 titik cuci tangan, kami wajibkan siswa dan guru menggunakan masker, dicek suhu tubuhnya dan lain sebagainya," jelasnya.
Selain itu, SMK 7 juga membatasi jumlah siswa yang mengikuti kegiatan MPLS yang akan dilaksanakan selama lima hari.
"Dari 600 siswa baru yang diterima disini, hanya 100 siswa yang mengikuti kegiatan MPLS perharinya, dan itu juga terbagi-bagi dalam kelompok kecil," imbuhnya.
Samiran menyakini, dengan luasan sekolah sekitar 3,4 hektar, dan ditambah berbagai fasilitas serta protokoler kesehatan maka kesehatan siswa dapat terjamin.
"Siswa juga wajib membawa surat ijin dari wali murid. Pelaksanaan MPLS juga sebentar mulai pukul 08.00 WIB hingga 11.00 WIB, setelah itu siswa pulang kerumah dan dilanjutkan secara daring," tandasnya.