Indragiri Hulu, Gatra.com - Mendapat informasi bahwa sumur bor milik Desa Bukit Petaling, Kecamatan Rengat Barat mengeluarkan gas, akhirnya langsung ditinjau pihak Pertamina EP Asset 1 Lirik Field. Turunnya pihak Pertamina Lirik ini untuk memastikan kandungan gas yang mudah terbakar tersebut.
Selain Pertamina instansi lain juga ikut seperti BPBD Inhu, kepolisian setempat hingga Dinas ESDM Provinsi Riau, Tim terpadu Pertamina EP Asset 1 Lirik memastikan sumur bor yang mengeluarkan gas masih dalam kondisi aman.
"Dari hasil pengecekan yang kita lakukan dengan menggunakan gas detektor kami dapat menyimpulkan tidak ada kandungan gas beracun dari lubang galian bor milik desa itu," ujar Pjs HSSE Assistant Manager, Candra Widiatmoko, saat dihubungi Gatra.com, Senin (13/7).
Candra menjelaskan, meski gas yang keluar dari galian sumur bos milik desa tadi tidak mengandung gas beracun, dirinya tetap menghimbau agar warga setempat tetap mengedepankan jarak aman dari lobang tadi sembari melakukan obeservasi hingga beberapa bulan kedepan.
"Meski tak beracun, namun tetap gas tadi mudah terbakar, itu sebabnya kita melakukan sterilisasi area dan menghimbau warga tetap menjauh dari sumur tersebut," ungkapnya.
Pantauan Gatra.com di lapangan, hingga saat ini sumur bor milik desa itu dipasangi garis polisi dengan radius jarak hampir 10-15 meter.
Sementara itu Kepala Desa (Kades) Bukit Petaling, Windra saat dikonfirmasi mengatakan, sumur bor tersebut memang sudah digali sejak awak bulan lalu, untuk keperluan sumber air bersih di desa tersebut.
Namun, maksud hati mencari air, namun justru Bumi yang di bor malah "kentut" dan menyemburkan gas. "Kita buat sumur bor ini sebenarnya untuk keperluan air bersih. Hanya saja saat pekerja menggali pada kedalaman hampir 100 meter justru mengeluarkan dentuman suara yang cukup keras dan mengeluarkan semburan gas," ujarnya.