Home Kebencanaan Pemadaman Kebakaran Hutan Lawu Pakai Instalasi Alami

Pemadaman Kebakaran Hutan Lawu Pakai Instalasi Alami

Karanganyar, Gatra.com - Pembuatan fasilitas pemadam kebakaran dengan memanfaatkan mata air alami di hutan dipastikan tidak menyerobot suplai air irigasi pertanian dan konsumsi warga lereng Gunung Lawu. Cara ini paling dirasa memungkinkan untuk membantu memadamkan api di area ekstrem.

Administratur KPH Surakarta Sugi Purwanta mengatakan, air sangat dibutuhkan saat pemadaman di wilayah hulu. Di area ekstrem itu, penggunaan water bombing dari pesawat kurang efektif, sehingga memerlukan instalasi permanen yang dapat dipakai sewaktu-waktu.

"Di lereng Lawu banyak sumber mata air besar maupun kecil. Kita bisa membangun dam-dam penampungnya ukuran 2X1 meter atau 2X2 meter," katanya kepada wartawan di Taman Sakura Desa Gondosuli, Tawangmangu Karanganyar, Sabtu (11/7).

Sebelum membuat instalasi permanen itu, ia akan menyurvei lokasi potensial sumber air alami. Diharapkan, petugas dan relawan dalam aksi memadamkan kebakaran, terbantu melalui instalasi tersebut. 

Ia memastikan sarana tersebut tidak menyerobot suplai air bersih yang dialirkan ke rumah tangga maupun irigasi warga lereng Lawu. 

"Ini hanya menampung airnya saja. Tetap mengalir ke irigasi maupun konsumsi warga setempat. Sebenarnya, selama ini mata air itu banyak yang terbuang jika tanpa pembuatan saluran," katanya.

Ia memperkirakan titik sumber berada di Telaga Madirda dan area RPH Tambak. Survei lokasi akan dilakukan bersama relawan dan personel Polres Karanganyar.

"Slogan Lawu tanpa asap akan terealisasi dengan dukungan banyak pihak dan pembuatan sarana pemadaman kebakaran seperti ini," katanya.

Sementara itu Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar dalam kesempatan di Tawangmangu mengatakan, terdapat 25 titik langganan kebakaran hutan di Jawa Tengah. Kebanyakan lokasinya di lereng gunung dan di puncaknya. Dalam hal ini, operasi pemadamannya tidak gampang.

"Water bombing di lereng gunung itu sulit. Bahkan membahayakan pilot pesawat yang akan menjatuhkan airnya. Soal karhutla terus kami bahas agar dijaga betul hutan jangan sampai muncul titik api," katanya.

100