Labuhanbatu, Gatra.com - Kementerian Pertanian (Kementan) RI membantu 125 ton bibit padi jenis Ciherang golongan Inbrida, kepada petani Kabupaten Labuhanbatu, Sumatra Utara melalui Dinas Pertanian (Distan) untuk masa tanam lahan tadah hujan di tahun 2020.
Dari jumlah keseluruhan bibit yang akan ditanam diantara bulan Agustus hingga September disaat perkiraan curah hujan tinggi, maka diprediksi panen besar pada Januari hingga Februari 2021, Labuhanbatu akan menghasilkan minimal 30.000 ton padi.
Kepala Distan Labuhanbatu, Agus Salim melalui Kabid Pertanian, Amirsyah, Sabtu (11/7) menerangkan, dari 125 ton bibit, luasan lahan yang akan tertanam seluas 5000 hektar dengan hitungan 25 kilogram bibit untuk masing-masing luasan 1 hektar lahan persawahan dengan hasil 6 ton perhektarnya.
Pendistribusian bibit padi tersebar dibeberapa wilayah kecamatan, seperti di Kecamatan Bilah Hilir untuk petani Desa Sei Tarolat, Sei Kasih, Tanjung Haloban dan kelompok tani yang ada di Desa Selat Besar.
Selanjutnya, untuk Kecamatan Panai Hulu tersebar di Desa Sei Jawi-jawi, Cinta Makmur, Tanjung Sarang Elang dan Desa Meranti Paham, di Kecamatan Panai Tengah tersebar di Desa Selat Beting, Sei Nahodaris, Sei Pelancang, Telaga Suka dan Sei Siarti serta di Kecamatan Panai Hilir di Desa Sei Pegantungan, Sei Baru, Wonosari dan Sei Tawar.
Agar hasil produksi panen padi sesuai target minimal, pihak Distan Labuhanbatu berharap kepada petani tergabung di kelompok tani yang menerima bantuan, selalu melakukan perawatan sejak semai hingga menjelang masa panen besar tiba.
"Walaupun ada hama seperti tikus, wereng batang coklat dan ulat penggerek batang, namun itu dampaknya kecil, karena kita serentak pola tanamnya. Imbauan kita, rawat dan lakukan penyemprotan agar panen tidak terganggu. Perkiraan masa panen 110 hari sejak semai," terang Kabid Pertanian Distan Labuhanbatu, Amirsyah