Home Kesehatan Bahas Obat Covid-19, Isa Robotik Presentasi di Rakornas MUI

Bahas Obat Covid-19, Isa Robotik Presentasi di Rakornas MUI

Jakarta, Gatra.com - Majelis Ulama Indonesia Pusat bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyelenggarakan Rapat Kerja Nasional (Rakornas) Penanggulangan Bencana yang berlangsung di Hotel Novotel, Cikini, Jakarta pada tanggal 10-12 Juli 2020.

Acara tersebut dibuka pada Jumat (10/7) oleh Wakil Ketua Umum DP MUI KH. Muhyidin Junaidi dan dihadiri oleh Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo dan sejumlah ulama MUI pusat dan disiarkan lewat Zoom Meeting ke jajaran MUI seluruh Indonesia.

Kegiatan tersebut memaparkan lebih jauh tentang arah kebijakan MUI dalam penanggulangan bencana serta memuat laporan dari Satgas Covid-19 MUI dalam penanggulangan wabah corona. Acara Rakornas juga diisi dengan paparan dan presentasi dari Tim Biotech Methodologi Tubuh Indonesia yang menerangkan peran obat mutakhir Lymfosit T Nano bikinan anak bangsa Muhammad Isa (Isa Robotik) dalam membunuh virus corona.

Ketua Dewan Pembina Yayasan Biotech Methodologi Tubuh, Wibisono mengatakan dalam presentasinya bahwa virus corona telah memasuki fase gelombang kedua di Indonesia yang dikenal sebagai virus SARS Covid-2 dan akan bertansformasi menjadi virus SARS Covid-3. Virus tersebut telah bermutasi gen 10 kali lipat dari virus Covid-19, dan bisa melayang di udara selama 4 jam.

Menurutnya saat ini perkembangan riset vaksin atau obat di seluruh dunia masih berkutat di laboratorium dan sudah memasuki fase ke 5 yakni tahapan uji klinis yang diujicobakan ke hewan dan dilanjutkan ke manusia.

“Saya melihat kondisi saat ini sangat mencemaskan apalagi tingkat penambahan jumlah pasien meningkat begitu tajam. Terakhir penambahan pasien positif dalam satu hari kemarin berjumlah 2.600 orang, ini sangat memprihatinkan, belum lagi tersiar kabar ada 1.600 pasis Secapa AD telah terpapar,” ujar Wibisono.

Sementara itu praktisi kesehatan Isa Robotik turut berkesempatan memaparkan hasil temuannya di hadapan para ulama. Dirinya mengatakan ke depan virus bisa bertransformasi menjadi virus SARS Covid-10, yang bisa melayang di udara selama 12 jam. Oleh karena itu penanganannya harus extra ordinary, karena virus berkembang dengan cepat seperti kecepatan cahaya.

Ia menambahkan saat ini virus SARS Covid-2 sudah bermutasi gen menjadi virus SARS Covid-3 dengan jarak penularan 3 meter. Bahkan kabar terbaru di Amerika Serikat (AS) dan Inggris penyebaran virus bertahan 3 jam di udara serta mempunyai kemampuan 10 kali lipat dari virus SARS Covid- 2 . “Saking halus, lembut dan kuatnya virus SARS Covid 3, sehingga orang orang sehat akan menjadi carrier sebagai pembawa virus SARS Covid -3 dan mempunyai kemampuan 10 kali lipat dalam merusak dan mematikan sel tubuh manusia terutama yang punya riwayat komplikasi penyakit”.

Vaksin atau obat standar menurutnya tidak bisa melumpuhkan atau membunuh virus SARS Covid-3 yang akan mulai bermutasi dua bulan ke depan menjadi virus SARS Covid- 4. “Dengan obat mutakhir Lymfosit T Nano Isa Robotik, virus yang ganas bisa dibunuh. Cara kerja Lymfosit mempunyai methodologi tersendiri dalam mengebalkan dan meningkatkan daya tahan tubuh serta memburu dan membunuh virus SARS Covid-3 dan kluster baru secara agresor, yang akan merusak tubuh manusia,” ujar Isa.

Sementara itu Wakil Sekjen MUI, Nadjamuddin Ramly menambahkan pihaknya akan mengajak Yayasan Biotech Methodologi Tubuh untuk bekerja sama menanggulangi virus corona. “Ke depan kita akan kerjasama untuk menangani virus Covid-19 agar bisa menolong umat,” ujar Ustaz Nadjamuddin.

359