Semarang,Gatra.com - Seorang dokter yang menangani pasien COVID-19 di Kota Semarang bernama Ahmadi, meninggal dunia usai dinyatakan positif terinfeksi virus corona. Direktur Utama RSUD KRMT Wongsonegoro, Susi Herawati, membenarkan kabar meninggalnya dr. Ahmadi di rumah sakitnya.
"Iya beliau meninggal dunia setelah mendapat perawatan intensif di ruang ICU RSUD KRMT Wongsonegoro sekitar pukul 07.15 WIB, Jumat," katanya, Jumat (10/7).
Susi menjelaskan, almarhum merupakan dokter jiwa dari RSI Sultan Agung yang kerap menjadi mitra kerja untuk rumah sakitnya.
"Almarhum memang dokter di rumah sakit kami. Beliau juga dosen sekaligus dokter jiwa di Rumah Sakit Sultan Agung," jelasnya.
Ketua IDI Kota Semarang, Elang Sumambar, mengatakan almarhum telah dimakamkan sesuai dengan protokol COVID-19. Berdasarkan hasil tracing, ada salah satu keluarganya yang juga juga positif.
"Keluarganya juga ikut positif. Saat ini, istrinya di rumah sakit, dan anaknya isolasi mandiri di rumah," ungkapnya.
Terkait kematian dokter akibat COVID-19, Elang berharap adanya swab tes atau PCR secara berkala bagi tenaga medis. Ini untuk mengantisipasi jatuhnya korban dari kalangan tenaga medis.
"Saya harap ada pemeriksaan berkala tenaga medis meskipun biayanya mahal. Sebab, OTG itu kalau hanya dirapid belum tentu terlihat, kalau swab baru ketahuan," ujarnya.