Labuhanbatu, Gatra.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Labuhanbatu Selatan (Labusel) tengah mempersiapkan berbagai fasilitas menuju proses pembelajaran dengan cara tatap muka.
Namun Jumat kemarin, Pemkab memastikan tetap memberlakukan pembelajaran jarak jauh untuk tahun ajaran 2020/2021. Pasalnya, ada dua warga terpapar COVID-19 yang bekerja di luar wilayah tersebut.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Labusel, M Irsan menjelaskan awalnya mereka ditetapkan sebagai zona hijau, kemudian menjadi daerah yang berkategori memasuki new normal. Belakangan, ada dua warga dikabarkan terpapar.
"Untuk sementara, kita masih memakai pola pembelajaran dari rumah, karena belakangan Labuhanbatu Selatan ditetapkan menjadi zona kuning akibat ada dua orang warga yang terpapar," ujarnya saat dihubungi, Jumat (10/7).
Namun, sejalan proses pembelajaran daring tersebut, pemkab melakukan adaptasi menuju belajar tatap muka. Banyak hal yang harus disepakati soal bagaimana para anak didik belajar secara tatap muka. Misalnya, persiapan kebiasaan memasuki wilayah new normal seperti halnya ketersediaan fasilitas tempat mencuci tangan di sekolah, pola batas jarak pelajar saat belajar di dalam ruangan.
Selanjutnya, jadwal masuk sekolah akibat penerapan jaga jarak yang mengakibatkan kurangnya ruangan karena kemungkinan siswa satu kelas dibagi menjadi dua kelompok belajar, pengaturan jadwal mata pelajaran, kesiapan sekolah melaksanakan penyemprotan maupun ketersediaan hand sanitizer.
"Jika akhirnya nanti diputuskan dengan pola tatap muka, maka banyak yang harus dilengkapi fasilitas dengan penyesuaian standart protokoler kesehatan COVID-19, apalagi sudah ditetapkan new normal," katanya.
Irsan mengimbau semua pihak, terutama orangtua, turut berpartisipasi dalam penerapan protokoler kesehatan penangana CPVID-19. "Termasuk nanti pakai masker saat mengantar anaknya. Namun sampai kini belum ada keputusan kapan belajar tatap muka diberlakukan," imbuhnya.