Jakarta, Gatra.com - Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahudin Uno menyambangi kediaman mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti di Pangandaran, Jawa Barat.
Sandi yang juga pengusaha itu berbincang santai dengan Susi dan melontarkan sejumlah pertanyaan. Dalam perbincangannya, Sandi dan Susi membahas sejumlah hal mulai dari cerita sukses Susi menjadi pengusaha di bidang penerbangan hingga Susi masuk di kabinet.
Sandiaga mengaku sangat mengidolakan Susi. Sejak keduanya bertemu untuk pertama kalinya sekitar 11 tahun yang lalu dalam sebuah undangan World Bank. Padahal, Susi sendiri tidak menyelesaikan sekolah formalnya.
“Saya sangat mengidolakan kewirausahaan ibu. Jadi tantangan itu jadi motivasi untuk mencapai yang lebih tinggi lagi,” kata Sandi dalam wawancara dengan Susi yang dipublikasikan di channel Youtube Sandiuno TV, Jumat (11/7).
Pengagas Rumah Siap Kerja ini sempat bertanya kepada Susi terkait transformasi dirinya dari pengusaha lalu kemudian duduk di kabinet.
Susi pun menjawab bahwa dirinya memanfaatkan kesempatan itu untuk memperbaiki regulasi suapaya masyarakat, terutama nelayan sejahtera.
“Ya, saya ingin membenahi regulasi yang tidak betul supaya benar sehingga semua orang punya kesempatan yang sama dalam berusaha. Kita sebagai pemangku aturan, saya pikir kita harus kembali pada sila Pancasila, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Itulah prinsip saya yang saya lakukan,” ujar Susi.
Sandi juga turut meminta pandangan Susi terkait kondisi pandemi yang dihadapi Indonesia khususnya dan dunia secara umum.
“Menurut Ibu, Covid-19 ini apa hikmahnya, Bu? Buat Ibu dan masyarakat sekitar,” tanya Sandiaga.
Susi menilai Covid-19 yang terjadi saat ini telah menyebabkan krisis ekonomi dan krisis kesehatan.
“Covid-19 ini hal yang terjadi menyebabkan krisis ekonomi dan krisis kesehatan. Tapi, kita tidak boleh depresi, tidak boleh tertekan, ya,” kata pemilik maskapai Susi Air ini.
Sandi pun meminta Saran dari Susi agar pengusaha Usaha Kecil, Mikro, dan Menengah (UMKM) yang omzetnya turun di masa pandemi ini bisa bangkit dan menyesuaikan dengan normal baru.
“Saya pikir yang paling penting harus punya rasa selalu optimis. Walaupun tidak boleh terlalu ambisius karena keadaan sekarang tidak terlalu bagus. Jadi, ya, optimis tetap berusaha, tapi jangan terlalu ngoyo yang bikin Anda stres, dan staminanya turun dan akhirnya sakit,” kata Susi.
Sandi dan Susi sepakat untuk diberikan bantuan langsung secara tunai kepada masyarakat yang tedampak covid-19. Bukan dalam bentuk paket sembako, karena rawan terjadinya korupsi atau mark up oleh birokrasi.
“Saya sepakat, Bu, kalau cash itu nyampe ke tangan ibu-ibu, emak-emak, atau bapak-bapak, mereka bisa beli sesuai dengan kebutuhannya dan kadang-kadang mereka butuh biaya listrik dan lain-lain,” kata Sandi.