Home Milenial Kemendikbud Buka Akses Praktisi Industri Mengajar di Vokasi

Kemendikbud Buka Akses Praktisi Industri Mengajar di Vokasi

Jakarta, Gatra.com - Dirjen Pendidikan Vokasi (Diksi), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Wikan Sakarinto, mengatakan, pihaknya mendorong adanya praktisi industri, baik dari luar ataupun dalam negeri untuk bisa mengajar di sekolah atau perguruan tinggi vokasi.

Menurut Wikan, pihaknya akan memberi ruang dan waktu mengajar yang luas bagi dosen dari kalangan industri sebagai dosen tamu produktif di Perguruan Tinggi.  Ia berharap, praktisi dari dunia usaha dan industri tersebut bisa melakukan pengajaran mencapai 100 jam dalam satu semester.

"Target kami itu 50 sampai 100 jam per semester atau per prodi. Itu jadi tidak adanya diajar oleh dosen di dalam kampus, tapi juga  harus diberikan kepada dosen dari luar kampus atau praktisi dari industri," kata Wikan dalam telekonferensi daring, Jumat (10/7).

Wikan juga mengatakan, pihaknya tidak menutup kemungkinan jika ada dosen tamu dari luar negeri untuk bisa mengajar di sektor pendidikan vokasi, asal proporsinya pas.

Selain itu, Wikan juga ingin dosen luar negeri yang mengajar di pendidikan vokasi, haruslah merupakan sosok yang membawa dampak signifikan, serta ilmunya benar-benar belum dimiliki oleh pendidik dalam negeri, bahan ajarnya pun harus merupakan sesuatu yang belum dimiliki pengajar di program studi perguruan tinggi tersebut.

"Harus ada keterbaruan yang belum ada di sini. Agar ada transfer ilmu, jangan sampai mereka datang hanya mengulang ilmu yang sudah diajarkan dosen dalam negeri," kata Wikan.

Tidak hanya itu, dosen asing pun harus bisa membawa koneksi dengan pihak perguruan tinggi di negara asalnya. Bahkan, kalau bisa membawa koneksi industri. Namun menurut Wikan, ini harus ada payung hukum berupa Momerandum of Understanding (MoU) antara kerja sama kampus dalam dan laur negeri jika mau melaksanakan hal tersebut.

"Jadi ya enggak masalah, asal proporsinya pas. Karena dosen-dosen kita pun juga sering jadi dosen tamu di luar. Kita sering kirim dosen dalam negeri ke Cina, Jerman, Belanda, bahkan ada yang sampai setengah tahun di Jepang," ujarnya.

555