Semarang, Gatra.com - Sejumlah sekolah swasta di Kota Semarang terancam tutup lantaran kekurangan jumlah murid dalam masa penerimaan siswa didik baru (PPDB) 2020.
Ketua Asosiasi Kepala Sekolah Swasta Kota Semarang, Untung Cahyono, mengatakan dalam beberapa tahun terakhir jumlah peminat semakin berukrang sejak pemerintah menerapkan sistem zonasi.
"Dengan adanya aturan zonasi membuat minat siswa ke sekolah swasta jadi berkurang sekali. Contoh dari kuota 3 kelas sekarang cuma 2 kelas. Kemudian dari 9 kelas jadi 7 kelas," ujarnya, Jumat (10/7).
Untung menyebutkan, pada tahun ajaran 2020 terdapat 2 SMA Swasta di Kota Semarang yang tidak menerima peserta didik lantaran akan menutup Sekolah tersebut. "Ada dua SMA swasta yang tidak menerima siswa baru karena sepi, seperti di SMA Kartini dan SMA Gita Bahari," ungkapnya.
Selain itu, beberapa sekolah swasta hanya mampu menjaring 3 siswa baru dalam ajaran baru tahun ini. "Contoh, di SMA Agustus hanya menerima 3 siswa saja, dan SMA lainnya cuma 10 siswa," sebutnya.
Untung berharap, pemerintah dapat memperhatikan nasib sekolah swasta untuk mendaptkan kuotw siswa setiap tahun ajaran baru. "Tolong jangan hanya sekolah negeri saja yang diperhatikan tapi swasta juga, jangan sampai ada sekolah yang ditutup," tandasnya.