Washington, D.C, Gatra.com – Kasus penyebaran virus corona baru di Amerika Serikat (AS) kembali meningkat hingga 65.551. Angka ini menjadi rekor sepanjang 24 jam terakhir sebagaimana perhitungan Universitas Johns Hopkins.
AS merupakan negara paling terpukul di dunia akibat pandemi dengan jumlah penderita lebih dari 3,1 juta, dan 133.195 korban meninggal dunia.
Sebelumnya pada hari Selasa tercatat jumlah kasus juga mengalami kenaikan lebih dari 60.200 kasus dalam satu hari.
AS mencatat jumlah lonjakan infeksi Covid-19 meningkat dalam beberapa pekan terakhir, khususnya di wilayah selatan dan barat. Para pakar kesehatan khawatir angka kematian juga akan segera mengikuti dari banyak korban yang ada.
Menurut pelacakan Johns Hopkins hingga pukul 8:30 malam (0030 GMT Jumat), 1.000 orang meninggal karena COVID-19 di AS dalam 24 jam terakhir.
"Kami berada dalam masa yang sangat sulit dan penuh tantangan saat ini," kata pakar penyakit menular top AS, Anthony Fauci pada hari Kamis dalam konferensi jarak jauh yang diselenggarakan outlet berita The Hill.
“Ketika negara itu mulai dibuka kembali, banyak negara bagian mencatat angka kenaikan," kata Fauci.
"Saya berpikir kita perlu membuat negara bagian berhenti dalam proses pembukaan mereka," katanya. Meski belum memikirkan kembali opsi penutupan total.
Presiden AS Donald Trump, secara terbuka tidak setuju pendapat Fauci, seolah telah meremehkan lonjakan dalam kasus.
"Untuk yang ke-100 kalinya, alasan kami menunjukkan begitu banyak kasus, dibandingkan dengan negara-negara lain yang belum melakukan hampir sebaik yang kami miliki. Ini adalah bahwa pengujian kami jauh lebih besar dan lebih baik," katanya adalam tweeted, Kamis.
"Kami telah menguji 40.000.000 orang. Jika kami melakukan 20.000.000 sebagai gantinya, Kasus akan menjadi setengah, dll."