Semarang, Gatra.com - Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo akan menutup pabrik yang masih nekat membuang limbah ke sungai Bengawan Solo.
Ancaman ini disampaikan Ganjar usai rapat soal pencemaran aliran Bengawan Solo di Kantor Gubernur Jateng di Jalan Pahlawan Kota Semarang, Kamis (9/7).
Menurunya, masih ada beberapa perusahaan yang membuang limbah ke sungai Bengawan Solo sehingga mencamari sungai tersebut.
“Saya peringatkan mereka. Jika nanti tidak bisa, maka kami mengambil tindakan hukum yang masih membuang limbah ke sungai, sanksinya langsung saya tutup,” kata Ganjar
Orang nomor satu di Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng memberikan persetujuan keras kepada seluruh perusahaan, baik besar atau kecil untuk tidak membuang limbah ke sungai Bangawan Solo.
Pemilik perusahaan agar melaksanakan komitmen yang disepakati Desember 2019. Dalam kesepakatan selama waktu 12 bulan, untuk memperbaiki pengelolaan limbahnya.
Apabila dalam waktu 12 bulan tidak dilaksanakan dan perusahaan tetap membuang limbah ke sungai Bengawan Solo, maka akan dibawa ke jalur hukum.
Beberapa komunitas dan usaha kecil seperti pabrik ciu, peternakan babi, tekstil sudah memperbaiki pengelolaan limbah.
“Ternyata masih terjadi pencemaran lagi, meskipun tidak separah 2019. Ada beberapa pabrik masih nekat membuang langsung limbahnya ke sungai Bengawan Solo,” ujar Ganjar.
Adanya perusahaan yang masih membuang limbah itu terungkap dalam rapat dengan instansi terkait dan perwakilan perusahaan.
Sebelum rapat, Ganjar bahkan menerima foto perusahaan di daerah Blora yang membuang limbah langsung ke sungai Bengawan Solo.
“Dalam rapat ada dua perusahaan besar yang kami minta keterangan. Satu mengaku bahwa memang membuang langsung ke sungai karena ada kerusakan di mesin instalasi pengolahan air limbah (Ipal). Sudah mengaku salah dan sedang diperbaiki, satu atau dua hari selesai. Saya tegur keras,” jelas Ganjar.
Bagi perusahaan kecil yang kesulitan membuat Ipal, Ganjar menyatakan akan dibantu pemerintah agar tetap bisa berusaha dan tidak mencemari lingkungan.
Guna menghindari pembuangan limbah secara langsung ke Bengawan Solo Ganjar mengaku sudah membentuk tim patroli sungai.
Tim patrol sungai terdiri dari berbagai unsur, dari Pemprov Jateng, kabupaten/kota yang dilalui sungai Bengawan Solo, dan Pemprov Jawa Timur (Jatim).
"TNI/Polri sudah siap membantu. Tim patroli sungai sudah dibentuk, pekan depan saya minta turun semuanya. Masyarakat agar membantu mengawasi,” ujar Ganjar.