Palembang, Gatra.com - PT Hindoli yang berada di Sungai Lilin, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumsel terpaksa harus menghentikan operasional sementara waktu. Pasalnya, sebanyak sembilan karyawan PT tersebut terkonfirmasi positif Virus Corona atau COVID-19.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Muba, Heryadi Sinulingga mengatakan penutupan ini berawal saat salah satu karyawan mengalami gejala Covid-19 sehingga dirujuk ke Rumah Sakit Sungai Lilin pada tanggal 26 Juni lalu. Kemudian, pada 29 hasil swab terkonfirmasi positif.
Pihaknya melakukan tracing di perusahaan tersebut pada 1 Juli dan mendapati ada 11 orang positif di lingkungan PT Hindoli. "Sembilan karyawan, dua lagi anak dan istri karyawan di lingkungan PT Hindoli," katanya saat dihubungi, Kamis (9/7).
Untuk menghindari terjadinya penyebaran. Maka pihaknya pun merekomendasikan untuk dilakukan karantina dan akhirnya perusahaan memutuskan untuk mengkarantina semua karyawannya dan menutup sementara pabrik agar tidak terjadi penyebaran. Saat ini, penutupan tersebut sudah dilakukan hampir satu minggu lebih. Dimana, karyawan yang sehat ditempatkam di posko karantina di dalam lingkungan perusahaan. Sedangkan, yang terkonfirmasi positif dirawat di RS Bayunh Lencir sebanyak 3 orang dan RSUD Sungai Lilin sebanyak 8 orang.
"Pabrik baru akan dibuka sesuai dengan ketentuan perusahaan," singkatnya.
Sementara itu, Presiden Direktur PT Hindoli, Ong Kee Chau mengatakan pada 6 Juli lalu Cargill mengonfirmasi adanya karyawan Cargill di fasilitas Sumsel telah dinyatakan positif COVID-19. Perhatian utama pihaknya adalah kesejahteraan rekan-rekan dan memberikan dukungan penuh kepada karyawan yang tengah menjalani perawatan medis di rumah sakit setempat.
"Kami juga telah melakukan segala tindakan pencegahan untuk memastikan kesehatan dan keselamatan para karyawan kami," katanya melalui pesan resminya kepada Gatra.com.
Untuk mencegah dan meminimalkan penyebaran virus melalui pendidikan, praktik kebersihan yang baik, pemakaian masker, dan menjaga jarak antara satu orang dengan yang lainnya. Pihaknya juga bekerja sama dengan otoritas kesehatan setempat untuk memastikan protokol pencegahan, pengujian, pembersihan, dan karantina yang tepat diikuti.
Selain itu, pihaknya juga menghentikan sementara operasional di salah satu pabrik yang berada di Sungai Lilin. Tujuannya untuk disinfeksi dan sterilisasi serta tindakan karantina yang menyeluruh. "Kami berencana memulai kembali kegiatan operasional kami pada 20 Juli mendatang," jelasnya.
Pihaknya juga telah mengambil tindakan pencegahan tambahan untuk mendukung karyawan dan menjaga keselamatan semua orang di fasilitas produksi, termasuk pengecekan suhu tubuh, pembersihan dan sanitasi, optimalisasi kebijakan pengunjung dan perjalanan, menjaga jarak antara satu orang dengan yang lainnya, dan memberlakukan fleksibilitas shift kerja agar kegiatan operasional utama tetap berjalan.
"Kami akan terus memantau situasi saat ini dan menyelaraskan protokol kesehatan dan keselamatan dengan pedoman dari pemerintah dan otoritas kesehatan," tutupnya.