Wonosobo, Gatra.com - Belum zona hijau, metode pembelajaran sekolah di Wonosobo di tahun ajaran baru yang dimulai 13 Juli nanti tetap memakai metode pembelajaran jarak jauh atau PJJ. Berdasar dari evaluasi pada tahun ajaran terakhir, diharapkan semua sekolah bisa menetapkan metode PJJ secara maksimal.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga (Disdikpora) Wonosobo, Mohammad Kristijadi mengatakan, keputusan tersebut ditetapkan dengan menimbang situasi pandemi Covid-19 di Wonosobo yang masih berada di zona kuning, sehingga belum memungkinkan untuk pembelajaran tatap muka. Saat ini, seluruh pasien Covid-19 di Wonosobo sudah sembuh. Namun masih ada puluhan PDP yang masih menunggu hasil tes swab.
"Kemungkinan masih akan penambahan positif Covid-19, sehingga ditetapkan untuk pembelajaran tahun ajaran baru, metodenya masih jarak jauh," katanya, Kamis (9/7).
Keputusan tersebut juga didasarkan banyak desakan dari masyarakat dan orang tua siswa, agar metode PJJ tetap dilakukan sebelum ada jaminan kepastian wonosobo bebas Covid-19.
"Kita juga tak berani mempertaruhkan puluhan ribu siswa untuk berhadapan dengan virus ini. Jangan sampai nanti malah muncul kluster sekolah," ujarnya.
Diakuinya dalam PJJ dari tahun ajaran lalu yang mendadak diterapkan pertengahan Maret, beberapa sekolah tak bisa menerapkan. Beberapa diantaranya bahkan tak bergerak sama sekali, dalam arti sama sekali tak ada proses pembelajaran. Tapi pihaknya masih memberikan toleransi, sebab penerapannya sangat mendadak.
Namun di tahun ajaran baru nanti, ia menyatakan sudah tak ada toleransi. Semua sekolah diwajibkan menerapkan pembelajaran jarak jauh dengan maksimal.
"Kita sudah banyak melakukan diklat dan bimbingan teknis pada seluruh stake holder terkait metode pembelajaran jarak jauh. Jadi tak ada toleransi lagi sebab sudah banyak persiapan," ujarnya.