Jakarta, Gatra.com - Masjid Istiqlal dipastikan tidak akan menyelenggarakan Shalat Idul Adha dan pemotongan hewan kurban. Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, usai rapat tingkat menteri terkait kesiapan penyelenggaraan Idul Adha 1441 H.
"Dari Pak Menteri Agama sudah membuat Surat Edaran tentang penyelenggaran Idul Adha ini dan pada intinya diambil kesepakatan bersama tentang Idul Adha, salah satunya tentang penggunaan Masjid Istiqlal saat Idul Adha. Pada intinya tahun ini masjid istiqlal tidak digunakan untuk melaksanakan Shalat Idul Adha," kata Muhadjir dalam Konferensi Pers usai rapat, di Jakarta Kamis (9/7).
Imam Besar Masjid Istiqlal, KH. Nasaruddin Umar menjelaskan ada beberapa alasan terkait tidak dilaksanakannya penyelenggaraan Shalat Idul Adha dan pemotongan kurban tahun ini dengan alasan pertimbangan, baik secara subjektif dan objektif.
"Pertimbangan objektifnya, karena kita dalam keadaan renovasi. Memang sudah hampir selesai sekitar 98 persen, Tetapi masih ada tahap berikutnya yang belum selesai terkait dengan pintu masuknya dan sebagainya," kata Nasaruddin.
Dia meminta seluruh pihak tetap mendoakan agar dalam waktu dekat penyelenggaraan ibadah di Masjid Istiqlal bisa kembali normal. Namun untuk penyelenggaraan Idul Adha, karena waktu yang sangat mepet maka diputuskan untuk tidak diselenggaralannya Shalat Idul Adha tahun ini
"Karena itu saya mohon betul pengertian kepada seluruh masyarakat, terutama DKI Jakarta, kali ini kita belum bisa melakukan Shalat Idul Adha di istiqlal dengan pertimbangan tadi," katanya.
Nasaruddin juga mengatakan pertimbangan paling relevan lainnya adalah agar lebih mengutamakan untuk menolak bahaya daripada hanya mengejar manfaat.
"Salat Idul Adha itu sunah, tetapi yang wajib adalah memelihara kesehatan diri sendiri dan keluarga. Nah di dalam beragama yang baik dan benar Insya Allah kita akan mengedepankan yang wajib baru yang sunah, bukan sebaliknya," katanya.