Jakarta, Gatra.com - Dari 63 orang klaster Ustadz Hilmi Aminuddin, 9 positif Covid-19. Presiden Partai Keadilan dan Sejahtera (PKS) Mohamad Sohibul Iman, tidak termasuk dalam klaster Ustadz Hilmi. "Saya tidak kontak dengan beliau di saat-saat akhir hayat beliau. Terakhir (kontak) beberapa bulan lalu. Jadi saya tidak termasuk ODP (Orang Dalam Pemantauan)," kata Sohibul Iman di Jakarta, 08/07.
"Saat (Ustadz Hilmi) di RS tidak ada yang tahu. Karena menurut adik beliau, sengaja tidak diberitahukan kepada siapa-siapa atas kesepakatan keluarga. Kita baru tahu Selasa (30/06) jam 10-an bahwa beliau kritis. Kita semua mendoakan beliau. Tidak lama kemudian jam 14-an ada berita beliau wafat," katanya.
"Setelah itu saya baru tahu dari cerita adik dan menantu beliau bahwa ustadz Hilmi sakit sejak Rabu (24/06). Ada demam dan hilang nafsu makan. Sampai Jumat masih blm membaik akhirnya menantu beliau yang kebetulan dokter membawa beliau ke RS. Dilakukan rapid test katanya negatif," ungkapnya.
"Tetapi dalam pemeriksaan laboratorium ada indikasi yang mencurigakan di paru-paru. Akhirnya dilakukan swab test. Di situ baru diketahui positif. Itu cerita yang saya dapatkan dari adik beliau dan menantu beliau. Jadi sangat cepat," katanya.
Luput dari klaster Ustadz Hilmi, Sohibul Iman malah punya pengalaman masuk klaster Mitra 10 Kota Bogor yang menginfeksi sekitar 20 orang. "Saya pertengahan Juni malah sudah swab test karena saya interaksi dengan orang yang masuk dalam klaster "Mitra 10" kota Bogor. Alhamdulillah negatif," katanya.