Semarang, Gatra.com - Ketua Federasi Kesatuan Serikat Pekerja Nasional  (FKSPN) Jawa Tengah Nanang Setyono menduga salah satu perusahaan yang menjadi klaster penyebaran covid-19 bergerak di bidang garmen. "Dari info yang saya dapatkan salah satu dari 3 perusahaan tersebut, bergerak di bidang garmen di kawasan Tanjung Emas," ungkap Nanang saat dihubungi Gatra.com, Rabu (8/7).

Nanang juga menyebutkan, ada lebih dari 300 buruh yang dinyatakan positif covid-19 dari klaster 3 perusahaan  ini. "Memang dari 3 perusahaan tersebut ada lebih dari 300 buruh yang positif covid-19," katanya.

Kendati demikian, Nanang tidak mengetahui secara detail terkait ketiga perusahaan tersebut. "Tapi kami tidak tahu secara pasti perusahaannya mana saja, karena Dinas Kesehatan juga tidak mau terbuka ketika ditanya," ucapnya.

Nanang berharap, Pemerintah Kota Semarang dapat lebih terbuka terkait dengan kasus ini. Sebab, ada ribuan orang yang bergantung di dalamnya. "Saya minta pemerintah untuk lebih terbuka, agar menjadi jelas. Masyarakat juga akan lebih merasa terlindungi karena tahu dengan siapa mereka bertemu dan berkumpul," tegasnya.

Selain itu, pemerintah juga harus dapat menjamin para buruh yang terpapar virus corona, untuk tetap dapat menerima hak-haknya. Termasuk, dari ancaman PHK dan pemotongan upah. "Harus ada perlindungan bagi hak-hak buruh yang terpapar covid-19," tekannya.

Perusahaan juga diminta, untuk lebih serius menangani persoalan ini, terlebih pada penerapan protokol kesehatan dan stirilisasi tempat kerja. "Kedepan harus ada pembinaan yang masif di tempat-tempat kerja untuk menghindari klaster baru di lingkungan pabrik," tandasnya.