Pekanbaru,Gatra.com - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau, Edward Sanger, mengatakan Pemerintah Provinsi Riau telah menghimbau bupati dan walikota untuk kembali mensiagakan posko kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Edward mengatakan himbauan tersebut disampaikan dalam rapat koordinasi penanggulangan karhutla yang digelar Gubernur Riau pada Senin (6/7).
"Pak Gub sudah menghimbau para bupati untuk melakukan pemantauan di wilayah mereka, mereka diminta untuk kembali mengaktifkan posko siaga karhutla di wilayah masing-masing," terangnya kepada Gatra.com.
Edward menyebut tindakan tersebut bagian dari upaya deteksi dini karhutla yang dilakukan di seluruh Provinsi Riau. Dia menambahkan, hingga pertengahan tahun 2020 karhutla di Riau turun 63 persen dibandingkan tahun 2019.
Sebagai gambaran, jika pada Januari hingga Juni 2019 total lahan yang terbakar di Riau mencapai 3.125 hektare. Pada tahun 2020 untuk periode yang sama areal yang terbakar hanya 1.156 hektare.
Adapun status siaga darurat karhutla diterapkan di Provinsi Riau.Status tersebut dimulai sejak 11 Februari, dan berakhir pada 31 Oktober 2020 mendatang. Peluang karhutla di Riau sendiri dapat meningkat hingga penghujung tahun. Hal ini disebabkan oleh musim kemarau yang mulai menerjang Riau. Pada Selasa (7/7) jumlah titik panas di Riau mencapai 33 titik, angka tersebut tergolong besar jika dibandingkan jumlah titik panas beberapa hari sebelumnya, yang hanya belasan titik.