Batam, Gatra.com - Pembangunan Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) Covid-19 di Pulau Galang, Kota Batam Kepri, oleh pemerintah sebagai bentuk antisipasi penanganan pasien yang terpapar Covid 19 membikin pariwisata di Kecamatan itu mati suri.
Sederet wisata bahari yang elok dipandang kini tanpa pengunjung. Pelbagai lokasi objek wisata seluas 80 hektar itu terlihat sepi pengunjung, pemerintah juga melarang masyarakat berkunjung di Pulau Galang sejak merebaknya Covid-19 dan rencana pembangunan RSKI.
Masyarakat juga dilarang untuk berkunjung di area wisata sejarah Camp Vietnam dan sekitarnya semenjak RSKI berdiri. Padahal, tempat tersebut menjadi objek wisata peninggalan sejarah kelam yang menceritakan kisah pilu warga Negara Vietnam yang menjadi korban perang saudara yang banyak dikunjungi.
Manager Komersial Hunian Gedung, Agribisnis dan Taman Badan Pengusahan (BP) Batam Soetarno Dwi Karaya mengatakan bahwa tempat wisata Sejarah Kemanusiaan Kampung Vietnam pulau Galang telah dibuka kembali untuk umum dengan protokol kesehatan, lantaran sesuai pertimbangan dan jaraknya juga jauh dengan lokasi RSKI .
Lokasi RSKI memang berada di atas lahan yang di peruntukan para pengungsi dulu. Total luas lahan yang diperuntukan dari Pemerintah Indonesia kepada PBB untuk menampung pengungsi di Camp Vietnam saat itu luasnya sekitar 700 hektare, namun hanya sekitar 80 hektar yang dimanfaatkan sisanya masih hutan.
"Wisata Cam Vietnam telah dibuka, hasil penelitian lokasi wisata sangat aman untuk pengunjung, karena terpisah jauh jaraknya dari RSKI Covid 19," kata Soetarno, Selasa (7/7) di Batam.
Sementara itu, Anggota Tim Gugus Tugas Penaganan Covid 19 dari BP Batam Azahari menjelaskan, untuk wisata Camp Vietnam saat ini telah aman dikunjungi masyarakat. Sebab lokasi wisata Camp Vietnam dengan Rumah Sakit Khusus Infeksi Covid 19 terpisah serta akses masuknya pun berbeda.
"Jarak wisata Camp Vietnam dengan RSKI sekitar 3 km dan rumah sakit sendiri lokasinya di luar kawasan wisata yang hanya memanfaatkan lahan seluas 8 hektar, " kata Azhari.
Selain itu juga sekeliling area Rumah Sakit Khusus Infeksi dijaga ketat oleh Tim pengamanan gabungan daei unsur TNI - Polri, sehingga pasien didalam tidak bisa berkeliaran keluar masuk dan masyarakat umum tidak bisa masuk secara bebas ke dalam kawasan RSKI itu.
Memang, kata Azhari, untuk situs peninggalan RS di dalam Camp Vietnam ada yang digunakan untuk sarana pendukung RSKI seperti tempat tinggal tenaga medis, administrasi dan Apotek. Pembukaan lokasi wisata itu, sesuai pernyataan dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) bahwa virus tidak dapat terbang jauh terbawa angin. Virus mematikan itu, hanya dapat bertransmisi melaui percikan liur dari jarak 1,5 meter.
"Pembukaan kembali lokasi ini juga wajib disertai protokol kesehatan, rombongan pengunjung dan pengelola tidak dibenarkan berdekatan. Namun, memang setelah wisata Cam Vietnam dibuka kembali untuk umum, pengunjung yang datang turun sangat derastis mencapai 95 persen dari sebelum wabah merebak," tuturnya.