Jepara, Gatra.com - BPBD Kabupaten Jepara, Jawa Tengah menyebutkan tidak ada kerusakan berat akibat gempa tektonik berkekuatan M 6,1 yang mengguncang perairan laut jawa, di Jepara, Jawa Tengah. Getaran gempa, terasa hingga ke Karangkates, Nganjuk, Yogyakarta, Purworejo, Kuta dan sejumlah wilayah lainnya.
Kepala BPBD Jepara, Kusmiyanto mengatakan, hingga siang ini belum ada dampak berat yang diakibatkan gempa. Hanya saja satu rumah terkonfirmasi mengalami kerusakan ringan.
"Ada satu rumah mengalami genting jatuh milik Sulistyono warga RT 26/RW 05 Dukuh Sukorejo, Desa Raguklampitan ,Kecamatan Batealit. Kurang lebih 10 hingga 15 genting bagian samping belakang dapur yang jatuh pada pukul 05.00 WIB," ujarnya, Selasa (7/7).
Baca juga: Gempa M 6,1 Guncang Perairan Laut Jawa di Jepara
Sementara itu, Sekda Jepara, Edy Sujatmiko menyebutkan, jika di kabupaten berjuluk Kota Ukir sudah ada alat pendeteksi gempa yang dimonitor langsung oleh BMKG dan BNPB pusat. Meski begitu untuk early warning system (EWS) gempa sementara ini belum ada.
"Alat ini sifatnya mencatat dan memonitor saja untuk Kabupaten Jepara dan sekitarnya, tetapi untuk EWS yang seperti otomatis berbunyi memberikan peringatan gempa belum ada," ujarnya.
Diperkirakan bulan depan akan ditambah satu unit monitor gempa oleh pusat. Ia menyampaikan, hanya saja alat tersebut hanya bisa diakses oleh BMKG dan BNPB pusat yang kemudian akan berkoordinasi dengan BPBD Jepara, jika terjadi gempa.
"Sudah disurvei tempatnya, hanya saja karena ada pandemi Covid-19 ditunda. Kemungkinan bulan depan. Kami tidak bisa memantau karena yang memonitor pusat, tetapi untuk dampak kita selalu berkoordinasi," ucapnya.
Pihaknya juga menyebutkan, jika selalu melangsungkan sosialiasi dan edukasi kepada masyarkat dan pelajar, terkait kesiapan bila terjadi bencana. "Sudah sering kita lakukan sosialisasi, tetapi adanya pandemi sementara ini kita tunda," katanya.