Home Politik Beredar Daftar Pemred Dibiayai KKP, Ini Kata Susi

Beredar Daftar Pemred Dibiayai KKP, Ini Kata Susi

Jakarta, Gatra.com - Sejak Senin (6/7), daftar para pemimpin redaksi dan awak media yang sempat mengikuti beberapa acara Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di luar negeri beredar di grup WhatsApps. Banyak nama wartawan dari media mainstream nasional tertera di dalamnya, berikut dengan biaya yang dikeluarkan KKP era Susi Pudjiastuti.

Biaya yang dikeluarkan KKP pun bervariasi. Untuk perjalanan ke Jepang, KKP mengeluarkan anggaran hingga Rp50 juta per orang. Beda lagi jika perjalanan ke Eropa dan Amerika Serikat yang membebani anggaran hingga ratusan juta per orang.

Daftar panjang ini sontak menimbulkan keriuhan. Apa lagi pengeluaran ini dilakukan pada era Susi menjabat sebagai Menteri KP. Di sisi lain saat ini, Susi sangat aktif mengkritik dan mendebat kebijakan KKP seperti pembukaan keran ekspor Benih Bening Lobster (BBL).

Terkait dokumen yang diumbar ke publik ini, Susi pun angkat bicara. Melalui pesan singkat kepada Gatra.com, dia menilai ada upaya pihak tertentu untuk membentuk opini publik bahwa dia menjadi media darling karena banyak mengeluarkan biaya untuk awak media.

Hal ini baru diungkapkan, karena Susi kerap melontarkan kritik pedas pada kebijakan-kebijakan aktual dari KKP.

"Tapi kan lucu. List beberapa tahun dijadikan satu supaya kelihatan. Mereka mau arahkan supaya terlihat Susi media darling karena bayarin wartawan/pemred. Kerahkan buzzer," cetusnya.

Dalam hasil investigasi beberapa media, termasuk yang diberitakan Majalah Gatra sebelumnya, terlihat benang merah antara kebijakan Edhy Prabowo dan kepentingan partai Gerindra.

Susi pun juga sudah mulai mengarahkan kritiknya ke arah itu. "DPR serang saya. Kader partai, partai resminya. Siapa lagi?," kata Susi.

Selain itu, Susi juga menyatakan selama ia memimpin di KKP, tidak pernah ada berita advertorial di media massa. "Yang ada real news. Kunjungan luar negeri untuk peliputan event-event penting KKP. Mau destroy apa dengan list ini?" ujarnya. 

Susi juga menyebut, biaya untuk perjalanan wartawan itu bisa dipertanggungjawabkan. "Itu resmi tiket dan hotel. Untuk makan-makan dari saya pribadi," katanya.

22335