Jakarta, Gatra.com - Direktur Jaringan dan Layanan Keuangan PT Pos Indonesia (Persero), Ihwan Sutardiyanta, mengatakan, Pos Indonesia melakukan sejumlah terobosan untuk menyalurkan bantuan sosial berupa sembako dan bantuan sosial tunai (BST) bagi keluarga penerima manfaat (KPM) di seluruh wilayah Indonesia.
"Untuk mengakselerasi penyaluran BST, atas perintah Menteri Sosial, Juliari P. Batubara, PT Pos melakukan sejumlah terobosan," ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (6/7).
Berbagai terobosan tersebut, lanjut Ihwan, pihaknya melakukan penyaluran melalui pelayanan di luar kantor, yakni komunitas. Antara lain, kantor desa dan kelurahan, sekolah, serta lainnya yang mendekatkan layanan kepada KPM dan dalam rangka mematuhi protokol kesehatan, agar menghindari antrean dan kerumunan.
Baca juga: PT Pos Indonesia Menjadi Relevan Sepanjang Masa
"Penyaluran melalui pengantaran langsung ke rumah KPM, khususnya kepada KPM yang tidak bisa hadir di Kantorpos dan Komunitas karena alasan tertentu, seperti disabilitas, KPM yang lanjuta usia, sakit, dan lokasi KPM yang Jauh untuk mengakses lokasi pembayaran," ujarnya.
Selanjutnya, kata Ihwan, pos Indonesia juga memperpanjang durasi layanan, yakni dari pagi hingga selesai atau sampai malam dan hari libur. Kemudian, meningkatkan koordinasi dan kerja sama dengan kelurahan, TKSK, lembaga sosial kemasyarakatan atau Karang Taruna, hansip, dan lain-lain. "Pemerintah daerah serta unsur aparat pengamanan Kepolisian dan TNI," ujarnya.
Ihwan mengungkapkan, pendistribusian sembako dan BST merupakan implementasi dari instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait pemberian jaring pengaman sosial dan memberikan perlindungan sosial kepada masyarakat terdampak coronavirus disease 2019 (Covid)-19.
Pemerintah melalui Kementerian Sosial (Kemensos) menyalurkan bantuan sosial sembako dan BST bagi keluarga penerima manfaat (KPM) di seluruh wilayah Indonesia, melalui kerja sama dengan PT Pos Indonesia (Persero) dan Himbara.
"Dengan bantuan dari pemerintah diharapkan mampu mengurangi beban ekonomi, dan memenuhi kebutuhan pokok bagi masyarakat terdampak," katanya.
Menurut Ihwan, PT Pos Indonesia dan Bank Himbara yang mempunyai jaringan dan sumberdaya yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, telah meyalurkan BST Kemensos kepada KPM selama 3 tahap, yakni pada bulan April, Mei, dan Juni 2020, dengan nilai Rp600 ribu per bulan per KPM kepada sebanyak 9 juta KPM.
"Progres penyaluran, saat ini, proses penyaluran BST, untuk tahap I dan II sudah berjalan dengan baik. Dan kini kami memasuki finalisasi untuk tahap III," ujarnya.
Baca juga: Pos Indonesia Mewujudkan Digitalisasi Melalui POSGIRO Mobil
Kemudian, untuk proses penyaluran di daerah 3T, akan dibayarkan sekaligus untuk tiga tahap. Hal ini dimaksudkan agar proses salur lebih efektif, memudahkan dan meringankan KPM serta menghindari timbulnya ongkos dan waktu untuk berangkat dan pergi dari rumah ke lokasi distribusi BST.
PT Pos juga melakukan penyaluran BST ke daerah dengan kategori khusus, yaitu daerah pesisir dan pulau-pulau kecil, terpencil, dan atau perbatasan antar negara yaitu daerah terluar, terpencil, dan terdepan (3T) juga daerah yang memiliki keterbatasan akses geografis dan infrastruktur tunai.
"Selama proses penyaluran BST, kami menemukan testimoni dari para KPM atas kemanfaatan BST. Banyak KPM terdampak Covid-19 yang merasa sangat terbantu dengan BST. Mereka menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemerintah yang telah memperhatikan kondisi mereka," ujarnya.