Cilacap, Gatra.com – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Cilacap bakal menguji coba masuk sekolah dengan sistem bergilir untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) ke atas. Uji coba, bakal dilakukan selama dua pekan.
Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Cilacap, Kastam mengatakan, langkah itu dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 di sekolah. Tiap angkatan akan dibagi menjadi tiga gliran, yakni kelas 7, 8, dan 9 sehingga maksimal siswa yang masuk sekolah adalah sepertiga jumlah total.
“Sekitar 30-an persen yang masuk sekolah. Lainnya belajar di rumah,” ujarnya.
Tak hanya itu, untuk memastikan physical distancing atau jaga jarak, tiap angkatan kelas akan masuk selama dua hari. Masing-masing kelas akan dipecah sehingga jumlahnya maksimal 50 persen kapasitas kelas. Mereka akan disebar ke kelas-kelas lain yang kosong selama uji coba berlangsung.
“Jadi tiap kelas dibatasi siswanya,” ujarnya.
Menurut dia, pengenalan kelas itu sangat penting untuk mengenalkan lingkungan sekolah dan pelajaran. Dengan bertemu langsung dengan gurunya, siswa akan dibawa menuju iklim pembelajaran sesungguhnya setelah berbulan-bulan belajar di rumah.
“Karena penting mengenalkan pelajarannya, gurunya. Bagaimana nanti kalau belajar di rumah tetapi tidak mengenal lingkungan sekolahnya, teman, guru,” jelasnya.
Namun begitu, Kastam menegaskan uji coba itu baru bisa dilakukan saat Cilacap sudah ditetapkan sebagai zona hijau. Dinas pendidikan juga bakal berkoordinasi dengan pihak lain, terutama Gugus Tugas Covid-19 Cilacap untuk memastikan prokol kesehatan diterapkan di sekolah.
“Sementara ini kan Cilacap masih zona merah. Nanti kita lihat perkembangan, sambil menunggu edaran dari pusat,” ucapnya.