Banjarnegara, Gatra.com - Imbas pandemi Covid-19, sirkulasi penjualan sapi jelang Hari Raya Kurban di Pasar Hewan Petambakan berkurang hingga 60 persen dibanding momentum yang sama tahun sebelumnya.
Penanggung Jawab Pasar Hewan Petambakan, Hartono, Senin (6/7) mengatakan, imbas pandemi Covid-19 di sektor ekonomi membuat permintaan sapi kurban menurun dibanding tahun lalu. Pihaknya menghitung, meski Hari Raya Kurban tinggal beberapa pekan lagi, namun jumlah sapi yang masuk ke pasar hewan masih sama seperti hari biasa, di kisaran 500 ekor. "Berbeda sekali dengan tahun lalu. Ada penurunan sekitar 60 persen," jelasnya.
Selain faktor ekonomi, imbuhnya, ia menduga penurunan sirkulasi sapi di pasar hewan juga karena perubahan skema pembelian akibat adanya protokol kesehatan yang meminisir kontak fisik langsung di tempat keramaian. Saat ini, calon pembeli lebih banyak yang mencari sapi kurban langsung ke peternak.
"Dulu yang biasa langsung ke peternak adalah pembeli luar kota. Tapi sekarang sepertinya pembeli lokal juga langsung ke peternak, tidak lewat pasar," ujarnya.
Salah satu penjual sapi, Sugeng Hartanto mengatakan, permintaan sapi kurban saat ini memang menurun drastis. "Pada Hari Raya Kurban tahun lalu, sekali ke pasar bisa jual 16 ekor sapi. Tapi sekarang bisa laku lima ekor saja sudah bagus," katanya.
Imbas penurunan permintaan, harga sapi pun hanya mengalami kenaikan sedikit saja. Ia membandingkan, jika pada momentum kurban tahun lalu harga daging sapi sebedar Rp50 ribu/kg saat ini hanya Rp46 ribu/kg, hanya naik sedikit dibanding hari biasa yang dijual Rp43 ribu/kg.
"Harapannya semakin mendekati Kurban, permintaan sapi bisa naik. Tapi ya mau bagaimana lagi, ekonomi masyarakat sedang lemah karena pandemi," pungkasnya.