Pekalongan, Gatra.com - Pelaksanaan pilkada serentak di Kota Pekalongan, Jawa Tengah tidak hanya terancam batal digelar di tengah pandemi Covid-19, tapi juga dikhawatirkan oleh terjangan banjir rob. Sedikitnya ada 100 TPS yang rawan digenangi rob.
Ketua KPU Kota Pekalongan Rahmi Rosyada Thoha mengatakan, pihaknya sudah melakukan pemetaan TPS-TPS yang rawan banjir rob pada pilkada Desember 2020 mendatang.
"Selain harus menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19, kami juga harus mengantisipasi bencana alam rob yang sering melanda sejumlah wilayah Kota Pekalongan. Apalagi pilkada digelar di bulan Desember," kata Rahmi, Senin (6/7).
Menurut Rahmi, berdasarkan pemetaan, dari total 593 TPS, terdapat 100 TPS di empat kecamatan yang rawan rob sehingga harus dilakukan langkah antisipasi. Jumlah terbanyak berada di Kecamatan Pekalongan Utara. Disusul Kecamatan Pekalongan Barat, Pekalongan Timur, dan Pekalongan Selatan.
"Ada 100 TPS kita akan perlakukan khusus. Pendirian TPS kita siapkan anggaran untuk menyewa panggung. Jadi ketika banjir karena rob maupun hujan tetap bisa melaksanakan, tidak ada kendala," ujar Rahmi.
Sebelumnya Rahmi mengatakan, jumlah TPS pada pilkada bertambah 93 dari sebelumnya 500 TPS. Hal ini karena pilkada digelar di masa pandemi Covid-19.
Menurutnya, penambahan itu dilakukan setelah ada ketentuan baru bahwa jumlah pemilih di satu TPS tidak boleh lebih dari 500 orang untuk mencegah penyebaran Covid-19.
"Ketentuan yang baru satu TPS jumlah pemilih tak boleh lebih dari 500 orang supaya tidak terlalu banyak orang berkerumun. Di sisi lain, ada ketentuan TPS juga tidak boleh memecah RT agar tidak menyulitkan pemilih," kata Rahmi.