Sukoharjo, Gatra.com - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Sukoharjo terus melakukan persiapan terkait dengan penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) sesuai protokol kesehatan. Sebab, pelaksanaan pilkada masih berada di kondisi pandemi Covid-19.
Ketua Bawaslu Sukoharjo Bambang Muryanto mengatakan, Bawaslu Sukoharjo akan memaksimalkan untuk peralatan alat pelindung diri (APD), yang mana menjadi senjata bagi anggota pengawas dalam melakukan pengawasan. Pasalnya anggota pengawas ini secara langsung harus bertatap muka dengan pemilih.
"Jumlah pengawas saat ini di kabupaten ada 24, di wascam 96, untuk desa dan kelurahan 167, insyaallah kita sudah siap sesuai dengan standard protokol kesehatan, terkait dengan pengadaan APD besok kita proses lelang," katanya, Senin (6/7).
APD sebanyak 287 ini digunakan khusus untuk tahap pertama, yakni tahap pencocokan dan penelitian (coklit). Sementara untuk tahap kedua yakni kampanye, Bawaslu Sukoharjo kembali melakukan pengadaan APD.
"Jumlah tahap kedua ini jumlahnya sama (287), kecuali nanti pas tahap ketiga pungut hitung itu kita sampai pengawas TPS yang berjumlah 1.775 TPS itu nanti kita adakan di tahap ketiga," imbuhnya.
Sementara total anggaran pengadaan APD ini sekitar Rp 300 juta. Namun jumlah tersebut belum termasuk dengan biaya rapid test bagi pengawas. "Untuk rapid test nya di beck up oleh Dinas Kesehatan di awal bulan Desember atau diakhir bulan November," ujarnya.
Bambang menambahkan, ada tambahan anggaran dari APBN terkait dengan rapid test petugas yang akan melakukan coklit. Kendati demikian nominalnya berapa masih dibahas di provinsi.